Mohon tunggu...
Francisco Surya
Francisco Surya Mohon Tunggu... Lainnya - Seminaris Seminari Mertoyudan

Volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Muda di Era Milenial

21 Februari 2023   10:29 Diperbarui: 21 Februari 2023   10:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Generasi Muda di Era Milenial

Perlu kita sadari bahwa Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak pulau, suku, ras, budaya dan agama. Oleh karena itu Indonesia memiliki banyak keberagamanan kearifan lokal dan hal ini menjadikan Indonesia sebagai Negara yang kaya akan kearifan lokal. Kearifan lokal Indonesia tersebar luas di seluruh penjuru pulau yang ada di Indonesia.

Keberagaman budaya di Indonesia bukan hal yang asing lagi dimata dunia. Indonesia memiliki banyak keberagaman budaya dengan ciri khasnya dari masing-masing daerahnya, contohnya saja budaya lokal Tari Sigeh Penguten yang berasal dari Lampung yang memiliki ciri khasnya yaitu dengan properti mahkota siger yang di pakai di kepala sebagai lambang daerah Lampung.

Memasuki era milenial ini yang disebut juga dengan era teknologi, dimana teknologi berkembang sangat pesat di berbagai wilayah dan teknologi tersebut berkembang pesat di berbagai generasi milenial. Dengan adanya kecanggihan teknologi dapat berpengaruh besar terhadap kearifan budaya lokal untuk meningkatkan perkembangannya dan tidak semua generasi milenial dapat beradaptasi dengan adanya hal tersebut.

Di sini saya akan membahas tentang satu budaya lokal yang sangat terkenal di daerahnya berupa Tari Sigeh Penguten yang berasal dari Lampung. Tarian ini biasanya untuk menyambut tamu istimewa yang datang dan berkunjung ke daerah Lampung.

Namun, karena pandemi covid-19 yang melanda Indonesia selama 2 tahun ini mengakibatkan terbatasnya aktifitas pengembangan Tari Sigeh Pengunten kepada para anak muda. Akibatnya banyak generasi muda yang tidak mengenal budaya asli dari daerahnya, padahal generasi muda adalah penerus dan pelestari kebudayaan-kebudayaan lokal dari daerahnya agar bisa terus di turunkan kepada generasi selanjutnya.

Peran generasi muda sangat penting setelah pandemi covid-19 ini berakhir untuk membangkitkan kembali budaya-budaya asli di Indonesia yang hampir luntur karena pandemi covid-19. Memang terasa sangat sulit dan tidak mudah bagi generasi muda untuk kembali membangkitkan budaya-budaya lokal di daerahnya karena saat masa pandemi para pemuda banyak mengurung diri dirumah dan asyik dengan gadget-nya masing-masing.

Di era milenial ini para generasi muda memang kurang tertarik dengan tari-tarian lokal yang berasal dari daerahnya karena menganggap seperti tarian kuno dan kaku, generasi muda di era milenial ini memang lebih suka dengan tari-tarian dunia luar negeri yang lebih bagus dan menarik perhatian mereka seperti dance dan hip-hop.

Generasi muda di era milenial ini sebenarnya memiliki banyak kreasi dan ide-ide yang menarik untuk mengembangkan budaya-budaya lokal di Indonesia. Namun sangat di sayangkan para generasi muda lebih cenderung menggunakan kreasi dan ide-ide mereka untuk eksitensi diri sendiri. Oleh karena itu generasi muda di era milenial ini sangat cuek dengan budaya-budaya lokal di Indonesia.

Akibatnya banyak budaya-budaya lokal yang luntur karena sikap tidak tanggung jawab para generasi muda yang tidak peduli dengan pewarisan budaya lokal tersebut. Para generasi muda zaman sekarang seharusnya memiliki sikap peduli agar budaya-budaya kita tetap bisa di turunkan terus ke generasi berikutnya supaya generasi berikutnya juga dapat tahu dan melihat budaya-budaya lokal yang kita miliki karena jika budaya tersebut luntur generasi berikutnya hanya dapat melihat dan mengetahui lewat internet dan tidak bisa melihat langsung seperti apa budaya-budaya contohnya Tari Sigeh Pengunten ini.

Maka dari itu para generasi muda di era milenial ini harus tetap melanjutkan dan menjaga budaya-budaya lokal yang kita miliki agar anak cucu kita nantinya dapat tahu. Para generasi muda di era milenial ini juga sebenarnya bisa menggunakan ide-ide mereka mengembangkan tari-tarian lokal di kreasi sedikit agar tidak monoton atau dapat di padukan seperti Tari Sigeh Pengunten ini adalah perpaduan Tari Melinting dan Tari Sembah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun