Sebuah relief yang merupakan peninggalan dari era Presiden Soekarno yang dipajang di bagian tengah lantai dasar mal.
Berukuran 12x3 meter, relief ini berupa patung-patung timbul yang menggambarkan figur petani, nelayan, dan wanita yang tengah membawa barang jualan dengan latar pemandangan alam Indonesia lengkap dengan hewan kerbaunya. Merupakan representasi dari kegiatan ekonomi kerakyatan di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Relief yang sudah berusia lebih dari 50 tahun ini sebelumnya sejak tahun 1980-an tidak bisa diakses oleh masyarakat luas, yang disebabkan oleh adanya perubahan desain ruang dari gedung Sarinah. Sementara pembuat relief ini sendiri sampai sekarang masih belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan adalah seorang seniman Yogyakarta bernama Edhi Sunarso. Salah satu seniman favorit Presiden Soekarno kala itu.
Kini dengan letaknya yang berada di area terbuka di lantai dasar, mata pengunjung dapat dengan mudah menikmati karya seni ini. Relief ini juga menjadi salah satu objek foto favorit para pengunjung di dalam mal.
Keberadaan eskalator pertama pusat perbelanjaan ini juga merupakan hal menarik lainnya yang memiliki nilai historis di The New Sarinah.
Eskalator yang sudah ada sejak tahun 1966 ini masih terus dipertahankan sampai sekarang. Letaknya kini berada di bagian tengah lantai dasar, diapit oleh dua buah eskalator baru yang beroperasi. Sebuah papan kecil yang menerangkan tahun mulai beroperasi eskalator ini diletakkan di bagian ujungnya.
Masih di lantai dasar dan terletak di dekat relief patung, terdapat sebuah sudut di mana pengunjung dapat melihat sekelumit sejarah perjalanan Sarinah dari masa ke masa melalui foto-foto serta informasi yang dipajang di sana. Dimulai dari awal berdirinya hingga tahun 2022 pasca renovasi.