Suara Harapan dari Kegelapan
Melihat bagaimana seniman nonreligius berbicara tentang Tuhan membantu saya mendapatkan perspektif yang lebih luas dibandingkan dengan yang sering saya temukan di gereja. Hal ini juga menekankan pentingnya percakapan dari semua pihak, baik di dalam maupun di luar gereja, tentang pandangan mereka.
Roxanne Emery, yang juga dikenal sebagai RRY, adalah penyanyi, penulis lagu, multi-instrumentalis, dan produser asal Inggris. Meskipun sering diasosiasikan dengan saudara lelakinya, DJ terkenal Gareth Emery, Roxanne telah meniti jalur kariernya sendiri melalui karya-karya musik yang mendalam dan penuh emosi.Â
Salah satu karyanya yang paling menonjol, "In The Bible", menyampaikan pesan kuat tentang perjuangan melawan depresi, menggambarkan perjalanan pribadinya yang penuh rasa sakit, ketergantungan, dan pencarian makna hidup.
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mencoba mengatasi rasa sakit emosional yang mendalam, awalnya melalui alkohol, lalu obat antidepresan. Liriknya mencerminkan betapa manusia sering mencari pelarian ketika berada di ambang keputusasaan.Â
Pertanyaan besar muncul: mengapa banyak anak muda merasa terperangkap dalam kegelapan hingga memilih bunuh diri? Roxanne tidak hanya mengangkat pertanyaan ini, tetapi juga menyampaikan pengakuan yang sering diabaikan: ada kekosongan yang tidak bisa diisi hanya dengan hal-hal duniawi. Di sini, tersirat bahwa manusia memerlukan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
Judul lagu In The Bible dan pesan emosional yang disampaikan oleh RRY memberi petunjuk bahwa harapan sejati tidak ditemukan dalam obat-obatan atau alkohol, melainkan dalam sesuatu yang kekal dan Ilahi. Dalam pergulatan hidup, banyak orang mungkin merasa tidak memerlukan janji kehidupan kekal di masa depan, tetapi hanya ingin secercah harapan untuk hari ini.Â
Namun, harapan itu sering kali datang dari hubungan yang lebih mendalam dengan Sang Lian, Sang Sumber kekuatan di tengah penderitaan.
Lirik-lirik Roxanne sangat menyentuh hati, dia menyadari bahwa penderitaan manusia bukanlah hal yang remeh. Salah satu liriknya berbunyi, "Saya tahu neraka itu nyata, saya hidup di sana selama dua puluh tahun," yang menggambarkan betapa gelapnya hidup tanpa harapan.Â
Namun, di balik lirik itu, juga muncul pengakuan bahwa surga atau kebahagiaan sejati dapat ditemukan, bahkan di tengah dunia yang kelam. Di sini, surga dan neraka tidak hanya digambarkan sebagai tempat setelah kematian, tetapi sebagai kondisi keterpisahan atau kedekatan dengan Tuhan.