Mohon tunggu...
Fransiskus Nong Budi
Fransiskus Nong Budi Mohon Tunggu... Penulis - Franceisco Nonk

Budi merupakan seorang penulis dan pencinta Filsafat. Saat ini tinggal di Melbourne, Australia. Ia melakukan sejumlah riset di bidang Filsafat dan Teologi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kamala Harris Siap Menjadi Pemimpin Amerika

20 Agustus 2024   15:34 Diperbarui: 20 Agustus 2024   15:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: bbc.co.uk

Kamala Harris, sosok yang telah dikenal sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49, kini bersiap untuk melangkah ke panggung yang lebih besar. Dengan latar belakang yang kaya dan karier politik yang solid, Kamala tampak siap untuk mengukir sejarah sebagai presiden perempuan pertama Amerika Serikat dalam pemilu mendatang.

Kamala Devi Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, dari pasangan Shyamala Gopalan, seorang imigran India, dan Donald Jasper Harris, seorang akademisi asal Jamaika. Sejak kecil, Kamala telah tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai pendidikan dan kerja keras. Ibunya, seorang peneliti kanker, memberikan pengaruh besar dalam membentuk karakter Kamala yang kuat dan berkomitmen. Nama "Kamala," yang berarti bunga teratai dalam bahasa Sanskerta, diberikan oleh ibunya sebagai simbol harapan dan kekuatan spiritual.

Pendidikan Kamala dimulai di Montreal, Kanada, tempat ia menyelesaikan sekolah menengah. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Howard, sebuah universitas bersejarah bagi komunitas Afrika-Amerika di Washington D.C., di mana ia meraih gelar sarjana dalam ilmu politik dan ekonomi. Tidak berhenti di situ, Kamala melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar sarjana hukum dari Universitas California, tempat kedua orang tuanya dulu bertemu.

Karier hukum Kamala dimulai pada tahun 1990 sebagai wakil jaksa di Alameda County, California. Pengalamannya di bidang hukum semakin matang ketika ia menjadi asisten jaksa di San Francisco pada 1998. Di sini, Kamala menangani berbagai kasus penting, termasuk yang terkait dengan Divisi Kriminal dan Divisi Layanan Keluarga dan Anak. Pada tahun 2002, Kamala mencalonkan diri sebagai jaksa wilayah San Francisco dan berhasil menang, mencatatkan dirinya sebagai jaksa wilayah perempuan pertama yang dipilih di kota tersebut. Ia dikenal karena kebijakan-kebijakan progresifnya, termasuk penentangan terhadap hukuman mati dan upayanya untuk meningkatkan keamanan publik.

Pada tahun 2011, Kamala melangkah lebih jauh dengan terpilih sebagai Jaksa Agung California, posisi yang dipegangnya hingga 2017. Selama masa jabatannya, Kamala memperjuangkan berbagai isu penting, termasuk perlindungan konsumen melalui Homeowner Bill of Rights, yang melindungi pemilik rumah dari penyitaan yang tidak adil. Ia juga berperan dalam meningkatkan transparansi kebijakan privasi dengan bekerja sama dengan perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google. Selain itu, Kamala memperkenalkan program "Back on Track," yang memberikan pelatihan kerja bagi pelaku kejahatan tertentu, sebagai bagian dari upaya reformasi pengadilan pidana.

Di tingkat nasional, Kamala semakin dikenal ketika ia terpilih sebagai senator dari California pada 2017. Di Senat, Kamala memainkan peran penting dalam berbagai komite, termasuk keamanan dalam negeri dan kehakiman. Ia juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak LGBT, terutama dalam mendukung pernikahan sesama jenis di California.

Pada Januari 2019, Kamala mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat untuk Pemilu 2020. Meskipun akhirnya ia mundur dari pencalonan, Kamala mendukung Joe Biden, yang kemudian memilihnya sebagai calon wakil presiden. Pasangan Biden-Harris berhasil memenangkan pemilu, dan Kamala mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.

Kini, Kamala Harris bersiap untuk mengambil langkah berikutnya. Dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, Joe Biden secara resmi menyatakan dukungannya kepada Kamala sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pemilu 2024. Dengan Tim Walz, Gubernur Minnesota, sebagai calon wakil presidennya, Kamala siap melanjutkan perjalanan politiknya menuju kursi kepresidenan.

Jika terpilih, Kamala akan menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat, sebuah pencapaian yang akan mengubah wajah politik negara ini. Dengan rekam jejak yang mengesankan dan komitmen yang kuat untuk keadilan dan kesetaraan, Kamala Harris tampaknya siap untuk memimpin Amerika ke arah yang baru dan lebih baik. Dunia menantikan langkah besar berikutnya dari perempuan yang telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun