Kelima, saya mendapat tips tambahan. Yah, ini wajar saja. Memang, setiap media warta berita memberikan honor penghargaan bagi para penulis yang telah berbagi opini yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta membuka wawasan baru bagi banyak pembaca.
Tak salah mencoba
Bagi saya, menulis opini itu penting. Dan, saya juga berkata demikian kepada beberapa teman. Karena, ada beberapa teman yang ingin diajari untuk menuliskan opini dan mengirimnya ke media warta berita yang kompatibel dengan kemampuannya.
Saya senang sekali berbagi teknik menulis, tapi seturut pengalaman dan ketentuan pemuatan opini dari warta berita yang bersangkutan. Sebab, tim redaksi memiliki kriteria yang berbeda-beda.
Tak salah mencoba. Menulis opini itu tidak mudah dan tidak sulit. Tidak mudah: karena harus banyak membaca, cross check akurasi data atau fakta, mengedit dan baca ulang tulisan berkali-kali, dan ditolak oleh redaksi kalau belum memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.
Tidak sulit: asal mau terus belajar dan berlatih. Apalagi dengan kemajuan Informasi dan Teknologi, kita dapat lebih cepat meng-up date berita dan ilmu secara online.
Hanya, kita  memerlukan filter yang baik dan ketat agar tidak turut memuat dan menyebarluaskan berita bohong ke banyak orang. Kita akan membuat kegaduhan lewat tulisan.Â
Apalagi, di tengah arus informasi yang terkadang seolah-olah benar dan valid, suatu berita mudah dipercayai. Di sinilah, peran tulisan opini dapat melawannya.Â
Jika sudah terlatih, kita akan semakin kritis dan tak mudah dipengaruhi oleh isu, berita, dan konten yang tidak berdasar, tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan hanya menabur sensasi (kebencian dan kepentingan kelompok).
Apalagi, dalam dunia pendidikan, pengenalan dan pelatihan pada dunia jurnalistik dan penulisan opini menurut saya sungguh penting. Agar, skill anak dididik dalam menulis, mengolah ide, dan menata pola pikir terbentuk dengan apik.
Selain itu, anak didik akan siap tayang dan bersaing di dunia yang lebih luas, sehingga mampu mengkritisi isu-isu tidak benar dengan opini yang tajam dan akurat.
Saya merasa menyesal tidak melatih ini saat sekolah dulu. Baru menaruh perhatian dan keseriusan ketika sudah kuliah dan bekerja. Namun, saya masih dapat bersyukur, mengembangkan, dan membagikan pengalaman menulis opini kepada banyak teman.