Yogyakarta- Dusun Sejati Desa kembali menggelar upacara adat Baritan pada Minggu, (01/09) bertempat di pinggiran Kali Progo Kalurahan Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Sleman, Yogyakarta.
Kegiatan ini diinisasi oleh pemuda bersama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pelangi Progo, Padukuhan Sejati Desa, turut andil membersamai KKN 013 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Upacara adat ini adalah salah satu ritual turun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat Sejati Desa setiap tahunnya.
Baritan bermakna ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas hasil bumi yang melimpah, dalam praktiknya, masyarakat Sejati Desa berterimakasih dan memberikan perhatian khusus kepada hewan ternak yang membantu petani dalam mengelola pertanian.
Wardani selaku Dukuh Sejati Desa dalam wawancara mengatakan bahwa semulanya baritan dilaksanakan antara Selasa kliwon atau Jumat kliwon setelah panen seusai musim hujan, mengikuti perhitungan Jawa. Kliwon digambarkan sebagai hari sakral bagi masyarakat Jawa pada umumnya.
“Tahun sebelumnya pelaksanaan Baritan mengacu pada hari selasa atau jumat kliwon, setelah diskusi panjang dengan masyarakat dan pemuda, kami menetapkan pelaksanaan baritan setiap tahunnya jatuh pada Minggu legi diantara bulan Agustus atau September, agar semua lapisan masyarakat dapat mengikuti,” tuturnya.
Tidak hanya menetapkan pelaksanaan kegiatan, kemasan Baritan Sejati Desa tahun ini juga sedikit berbeda.
“Dulu ya masyarakat jalan kaki dari rumah langsung menuju Kali Progo, selanjutnya do’a dan makan bersama. Untuk sekarang karena kita ingin memberikan pedoman pelaksanaan untuk tahun berikutnya, kita kemas dengan sedikit sentuhan lebih apik. Berkumpul bersama di pendopo, ada karawitan dan tarian Sedekah Bumi, kemudian jalan bersama menuju kali,” pungkas Wardani
Prosesi Baritan