“.. teman selalu datang dan pergi. Hanya teman sejati yang selalu di hati. Saat teman ada di sisi, itu adalah anugerah. Dan, saatnya untuk dinikmati..”
Begitulah kira-kira quote terakhir dari film arisan!2. kata meimei, yang bersahabat sangat baik dengan sakti, nino, lita dan andien. Bagi saya, film karya nia dinata ini boleh dibilang unik. Menarik.
Biasanya, dan bahkan mungkin boleh dibilang sebagian besar, sineas lokal kita sering membuat film dengan tema yang hampir seragam. Saat pocong, kuntilanak, san sebangsa jin lainnya sedang digandrungi, maka kita akan melihat poster-poster beragam jenis hantu tersebut terpajang di setiap sudut bioskop. Begitu juga saat “rasa nasionalisme” lagi tinggi, maka tiap bulan akan muncul satu judul film dengan tema nasionalisme. Begitu juga saat filmnya menjadi fenomenal, maka tidak lama kemudian akan muncul sekuelnya, bikin film jadi kaya bikin serabi, cepet banget!. Entah kenapa dengan karakter mayoritas masyarakat kita ini, maunya seragam mulu. Nyeleneh dikit, aneh. Kreatif dikit, dibilang menyimpang, murtad.
Keberanian nia memunculkan tema yang bagi mayoritas masyarakat kita nyimpang ini rasanya patut diberi acungan jempol. Dan wajar juga kiranya kalau kita memberikan standing applause untuk para aktor dan aktris yang bermain nyimpang di film ini. Meski saya selama nonton ini kok merasa aneh juga yah dengan penonton yang berteriak jijik saat nino dan okta berciuman bibir, atau sakti dan okta yang menampilkan ekspresi feminis dalam tubuh maskulinnya. Apakah ini bentuk ketidak-siapan kita menerima hal yang sedikit aneh yah? Atau, apakah orang dengan orientasi seksual sesama jenis itu salah apa yah? Aneh atau enggak, salah atau benar, itu kan persepsi kita. Bagi mereka itu tidak aneh dan tidak salah, dan kita patut hargai pilihan mereka.
Arisan!2 memberikan gambaran kepada kita bagaimana kaum hedon ibukota bersosialita. Segala glamour, gengsi, dan segala tetek bengek ke-hedonisme-an yang sungguh jauh jaraknya dengan mayoritas penduduk negeri ini.
Namun yang paling asik bagi saya dalam film ini adalah ikatan persahabatan yang digambarkan. Dengan tanpa masalah sedikitpun, mereka menerima sahabatnya yang berperilaku tidak lazim tersebut. Sahabat yang tidak mau membebani sahabat lainnya dengan masalah yang sedang dihadapinya, dan pada akhirnya kita bisa melihat kepedulian dan ketulusan antara mereka .
overall, film ini memang menarik. disamping menghibur, kita akan belajar mengenai toleransi. kita memahami ketulusan. dan kita mengerti arti persahabatan.
*salut untuk tora dan rio. gilaa..sumpah!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H