Mohon tunggu...
Fppea Indonesia
Fppea Indonesia Mohon Tunggu... -

Kami pelajar Indonesia yang peduli terhadap kondisi energi dan air yang ketersediaannya sudah semakin menipis.Dan ketergantungan terhadap sumber-sumber energi fosil, seperti minyak bumi, memiliki dampak buruk bagi lingkungan. SAVE ENERGY SAVE EARTH

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hemat Energi, Hemat Energi, Hemat Energi

15 Mei 2010   15:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hari senin (10/05) aku dapet kebagian tugas nulis tentang hemat energi untuk FPPEA (Forum Pelajar Peduli Energi dan Air). Hmm, sebenernya aku ga tau harus mulai dari mana (yang paling bener aku ga tau harus nulis apa :d). Bahkan sampai hari rabu aku belum juga dapet ide untuk nulis. Sampai akhirnya...

Ting!

Jadi begini ceritanya.

Setelah menyelesaikan rutinitasku yang cukup padat hari kamis kemaren, akhirnya aku berhasil sampe di rumah pukul 19:00 dengan segala kelelahan dan kepenatan (ck ck ck, bahasanya...). Makan malam jadi hal pertama yang aku lakuin tentunya. Meski bantal guling menjadi pilihan menarik berikutnya, tapi aku harus menundanya karena besok ada ulangan fisika. Jadi, aku harus belajar deh biar dapet nilai bagus.

Dengan semangat kemerdekaan, segeralah aku bersiap untuk belajar malam ini. Tapi, tapi dan tapi...Di luar dugaan, rupanya tempat tinggalku kebagian giliran pemadaman listrik. "Owh no no no!" Dengan segenap kemampuanku yang terbatas ini (merendah, biar dibilang low profile :-p) aku berusaha keras agar semangatku tak turut serta jadi melempem.

Tak ada rotan akarpun jadi. Pepatah itu seolah-olah memberikan ide padaku untuk menggunakan lilin sebagai penerang proses belajarku. Rasa kantuk berhasil tersingkirkan ketika aku melihat lilin-lilin kecil itu yang dengan setianya menemaniku. I love u lilin...:) Dan untungnya semua itu tidak berlangsung lama. Kembali listrik menyala dan aku mendengar teriak kegirangan di seantero rumah.

Seperti para filsuf (benerkan nulisnya?) tempo doeloe, aku merenung dan muncul sebuah pertanyaan. (Aku jamin ini bukan perenungan tapi tak lebih dari kegiatan bengong sebelum tidur :d).

Bagaimana jika tiba-tiba kehidupan ini tanpa listrik?

Hmmm, aku ga bisa nonton ovj, aku ga bisa dengerin nidji, aku ga bisa chating, dan tentunya aku ga bisa belajar maksimal seperti kejadian yang aku ceritain di atas. Dan itu hanya sebagian kecil saja kegiatan yang ga bisa dilakun kalo ga ada listrik. Oh terima kasih Mr. THomas A Edison atas karya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan ini. Mudah-mudahan aku bisa sepertimu. Amiiiiiiin...(aminnya harus panjang biar dikabulkan)

Lalu bagaimana dengan mereka yang berada di daerah yang belum teraliri listrik? Pertanyaan ini membuatku sedih membayangkan kehidupan mereka berjalan tanpa adanya listrik. Padahal aku yakin banyak anak berbakat disana. Buktinya banyak sekali mereka yang dengan keterbatasannya namun bisa berprestasi luar biasa. Aku bersyukur aku bisa ada di kota dan bersekolah di tempat yang lebih baik. Terima kasih ya Allah, terima kasih Mama, terima kasih Ayah. Semoga aku bisa menjadi anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan sesama.

Kembali ke topik. Bukan topik tetangga sebelah (jayus, itu joke guru matematikaku. hufh,jangan sampe baliau baca :d)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun