Terlalu sulit untuk membiarkan tubuh beranjak dan mengizinkan tangan menekan tombol off pada perangkat elektronik yang tak digunakan. So, jadinya terbiarkan menyala sia-sia. Tak ada perasaan bersalah apalagi berdosa. Padahal apa yang dilakukannya adalah menumpuk emisi gas rumah kaca di atmosfer dan mempercepat krisis energi. Dan percayalah bahwa itulah kita pada umumnya.
Kemudian pertanyaannya adalah...
Mengapa begitu sulit berperilaku hemat energi? Apakah kita senaif itu untuk membiarkan diri melakukan sebuah kejahatan besar ini? Perkara apa yang membentuk kita melakukannya?
Hal inilah memotivasi saya untuk turut serta dalam FPPEA (Forum Pelajar Peduli Energi dan Air). Saya ingin terus menggaungkan pesan hemat energi ini setidaknya sebagai kontrol bagi perilaku saya dalam memanfaatka energi.
Akhir kata saya mengutip kalimat Pintari, sahabat sekaligus anggota fppea, yang mengatakan: "Mengugah kesadaran berperilaku hemat energi memang bukan hal mudah. Tapi, bukan perkara sulit jika diawali dari diri sendiri dengan tekad kuat untuk berhemat".
HEMAT ENERGI SELAMATKAN BUMI
-Raisa-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H