Mohon tunggu...
Foursa Tasniim
Foursa Tasniim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kue Nastar, Primadona di Momen Lebaran

24 April 2024   16:54 Diperbarui: 24 April 2024   16:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lebaran merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, saat yang penuh kegembiraan dan kebersamaan. Selama bulan Ramadan, umat Muslim menjalani ibadah puasa yang diakhiri dengan perayaan besar saat Lebaran tiba. Di Indonesia, salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran adalah membagikan kue-kue kepada keluarga, teman, dan tetangga sebagai tanda kebahagiaan dan persaudaraan. Di antara berbagai jenis kue yang disajikan, kue nastar telah lama menjadi primadona yang tak tergantikan.

Nastar merupakan kue yang bertekstur kering dan renyah di luar, akan tetapi rapuh di dalamnya, yang pada umumnya diisi dengan selai nanas. Rasanya yang manis dan sedikit sentuhan asam ringan dari buah nanas membuatnya disukai oleh banyak orang. Hampir setiap rumah pada saat menjelang Lebaran akan dipenuhi dengan aroma manis dan menggugah dari kue nastar yang sedang dipanggang di dapur.

Kue nastar pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh para penjajah Belanda pada masa kolonial. Nama "Nastar" sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu "ananas" yang berarti nanas dan "taart" yang artinya kue. Kue ini merupakan adaptasi dari kue tart Eropa yang dibuat dengan menggunakan selai nanas sebagai isian. Di masa lalu, kue ini memiliki bentuk ekor naga, tetapi seiring berjalannya waktu bentuknya berkembang menjadi bulat yang lebih mudah dibuat dan disantap.

Bahan-bahan utama dalam pembuatan kue nastar adalah tepung terigu, mentega, gula, telur, dan tentu saja, selai nanas. Tepung terigu digunakan sebagai bahan dasar untuk adonan kue. Mentega memberikan tekstur yang lembut pada kue nastar. Gula halus digunakan sebagai pemanis dan untuk memberikan kelembutan pada tekstur kue. Telur berperan sebagai pengikat dan memberikan kekayaan rasa pada kue.

Tambahan bahan seperti baking powder atau soda kue juga sering digunakan untuk memberikan tekstur yang lebih ringan dan mengembang pada kue nastar. Ini membuat kue nastar menjadi lebih empuk dan berongga, sehingga teksturnya lebih lembut. Sebagai pelengkap, parutan keju atau kismis sering digunakan sebagai hiasan di atas kue nastar setelah matang. Dengan perpaduan bahan-bahan tersebut, kue nastar menjadi salah satu kue khas yang sangat populer.

Pembuatan kue nastar melibatkan beberapa langkah yang memerlukan keterampilan dan kesabaran. Pertama, Campurkan tepung terigu dan mentega hingga menjadi remah, lalu tambahkan gula halus dan kuning telur, uleni hingga adonan menyatu dengan baik. Selanjutnya, bentuk adonan menjadi bulatan kecil, lalu pipihkan dan letakkan selai nanas di tengahnya. Lipat adonan hingga selai tertutup rapat, lalu bentuk bulat kembali.

Setelah itu, susun kue nastar di atas loyang yang telah dialasi kertas baking, dan beri jarak antar kue. Panggang dalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya hingga matang dan berwarna keemasan. Setelah matang, biarkan kue nastar dingin sejenak sebelum disajikan. Proses pembuatan kue nastar memerlukan ketelitian dalam pembentukan dan pemanggangan untuk menghasilkan kue yang lezat dengan tekstur yang sempurna.

Kue nastar mengandung makna budaya yang kaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara historis, kue ini tidak hanya merupakan produk kuliner, tetapi juga simbol dari percampuran budaya yang terjadi selama berabad-abad di Indonesia. Sebagai hasil dari interaksi antara budaya Indonesia dan Belanda pada masa lalu yang menghasilkan sesuatu yang baru dan unik. Tidak hanya di rumah, kue nastar juga menjadi produk yang banyak dicari di pasar tradisional dan toko kue menjelang Lebaran. Dengan berbagai variasi dan kemasan yang menarik, kue nastar menjadi pilihan favorit.

Pembuatan kue nastar juga memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Banyak ibu rumah tangga atau pengusaha kecil yang memanfaatkan momen Lebaran untuk memproduksi dan menjual kue nastar sebagai sumber penghasilan tambahan. Hal ini membantu meningkatkan daya beli masyarakat di tingkat lokal dan mendukung perekonomian di berbagai daerah.

Kue nastar tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga memiliki penggemar di berbagai belahan dunia. Di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei, kue nastar juga menjadi camilan favorit, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek atau perayaan agama lainnya. Kue nastar telah menjadi contoh yang menarik tentang bagaimana sebuah hidangan tradisional dapat menyebar dan diterima dengan baik di berbagai negara di seluruh dunia, membawa rasa dan aroma Indonesia yang khas ke berbagai belahan dunia.

Dengan demikian, kue nastar bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga simbol kegembiraan, keberkahan, dan kebersamaan dalam budaya Indonesia. Dalam setiap gigitannya, kue nastar membawa kenangan manis yang selalu diingat oleh setiap individu yang pernah menikmatinya. Melalui rasa manis nanas yang segar dan aroma harumnya yang menggoda, kue nastar terus merajut hubungan yang erat antara keluarga, teman, dan tetangga, menjadikannya primadona yang tak tergantikan dalam momen lebaran dan sepanjang tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun