Jawabannya tergantung pada bagaimana masyarakat Minangkabau menjaga dan merawat tradisinya di tengah arus perubahan zaman. Dalam menghadapi dilema ini, masyarakat Minangkabau diharapkan untuk menjalani proses refleksi dan dialog yang mendalam. Menciptakan keseimbangan antara tradisi dan modernitas menjadi kunci, di mana upaya pelestarian tidak hanya mempertahankan warisan leluhur tetapi juga menciptakan ruang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang dalam realitas zaman sekarang.
Keberlanjutan Bundo Kanduang tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga atau individu, tetapi juga tugas bersama masyarakat untuk melestarikan identitas budaya yang kaya. Melalui upaya kolaboratif generasi muda dan tua dalam pelestarian, pendidikan, dan penghormatan terhadap nilai-nilai adat, Bundo Kanduang dapat tetap hadir sebagai simbol kebijaksanaan dan kearifan yang membangun jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H