Mohon tunggu...
Iwan Kristianto
Iwan Kristianto Mohon Tunggu... profesional -

Staff di Playgroup Penabur Jurusan Sistem Informasi di UNAKI Tinggal di Rembang, Jawa Tengah, Indonesia Dari Rembang, Jawa Tengah, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Calistung Bisa Membuat Anak-Anak Menjadi Tidak Gemar Membaca Saat Beranjak Dewasa, Benarkah?

18 Maret 2014   05:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Nggak layak, mestinya anak itu tidak boleh dipaksa membaca," kata Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti, saat berbincang di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jl Kalibata Timur IVD, Jakarta, Rabu (6/6/2012).

Retno menilai syarat kemampuan membaca untuk masuk SD sebagai bentuk pemaksaan kepada anak untuk belajar membaca saat PAUD. Anak-anak, Retno menambahkan, tak boleh dipaksa untuk bisa membaca.

Menurutnya, memaksa anak untuk membaca pada usia tertentu, seperti di usia TK dan PAUD, bisa menimbulkan ketidaksukaan anak untuk membaca di masa depan.

"Secara psikologis pada usia tertentu mereka dipaksa membaca, mereka kan jadinya terpaksa ya, makanya mereka jadinya nggak suka membaca," ujarnya.

Tetapi benarkah demikian?

Sebenarnya tidak menjadi persoalan jika kita mengajar anak kita calistung sejak dini. Toh, otak manusia itu kan berkembang sejak usia dini. Maka dengan mengajarkan calistung sejak dini, maka saat besar nanti anak akan lebih kreatif dan pintar serta lebih mandiri dibanding dengan anak yang tidak diajarkan calistung sejak dini. Mengenai kekhawatiran soal dampak negatif diajarkannya calistung sejak dini untuk masa depannya, saya menganggap itu hanya semacam teori yang sifatnya masih perkiraan saja dan merupakan pendapat dari beberapa ahli yang belum tentu terbukti kebenarannya.

Mereka berkata bahwa minat baca di Indonesia rendah karena dianggap anak-anak sudah bosan membaca saat mereka dewasa. Menurut saya pernyataan itu kurang tepat. Karena pada kenyataannya justru orang jaman dulu waktu di TK tidak diajar calistung, sampai tua pun mereka tetap saja malas calistung juga (maksudnya tetap saja jarang membaca, jarang menulis dan jarang berhitung). Iya kan?

Saya berpendapat bahwa anak jaman sekarang yang notabene sudah sejak dini diajari calistung, justru mereka semakin dewasa semakin cerdas, disiplin, dan lebih kreatif, seiring dengan bertambahnya usia kedewasaan mereka. Dan ingat, membaca tidak harus lewat buku kan? Tentu saja anak-anak kita sekarang sudah mampu untuk mengikuti perkembangan jaman yang semakin hari semakin canggih ini.

(Catatan : Saya juga tidak setuju jika calistung diajarkan dengan cara pemaksaan kepada anak yang memang tidak mampu, tapi bukan berarti juga anak yang tidak mampu jadi tidak belajar calistung juga sejak dini, saya kira itu hanya persoalan cara kita mengajar calistung saja ke anak. Mampukah kita mengajarkannya dengan cara yang menyenangkan, dengan cara bermain dan gembira)?

Satu hal lagi,  jikalau sekolah difungsikan sebagai lembaga tempat anak hanya bermain-main saja, mengapa harus ke sekolah? PAUD dan TK itu sekolah juga kan?
Jikalau cuma bermain, itu bisa di rumah saja atau di tempat-tempat wisata. Atau sekolah sebagai tempat bergaul saja? Iya, bergaul tentunya sambil belajar. Pokoknya kalau ingin anak kita maju ke depannya pemerintah harus mulai menerapkan calistung sejak usia dini. Mulai dari tingkat KB, TK, dan SD.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun