Antasari akhirnya berbicara.
Ia mengungkapkan jika keberadaannya dalam penjara, adalah akibat dari penahanan Aulia Pohan, besar Presiden kala itu, SBY.
Beragam nama ia sebut. Dalam wawancara eksklusif sore hari 14 Feb 2017 di Metro TV, Antasari menyebut:
- Harry Tanoe,
- Hatta Radjasa
- Sudi Silalahi
- Ibas
- Bambang HD
Lalu bicara kasus IT KPU yang sedang dikumpulkan informasinya,
Ia mengungkapkan dengan terang benderang apa yang selama ini hanya diraba-raba oleh publik dalam wawancara eksklusif di Metro-TV.
Lalu apa tanggapan SBY?
SBY menudung Antasari sedang memainkan isu politik untuk menjatuhkan popularitas anaknya. Ia menuduh bahwa “pembebasan” Antasari adalah sebuah keputusan politik dari kekuasaan.
Jelas kejadian ini menjadi sebuah momentum penting. Inilah politik Indonesia, yang penuh misteri. Inilah riwayat kekuasaan di Indonesia, yang sesungguhnya penuh dengan permainan tingkat atas yang sangat tertutup bagi masyarakat kecil. Kisah Antasari, meski harus dibuktikan lagi, adalah sebuah bukti bahwa lingkaran kekuasaan amat menutup rapat keberadaannya. Setidaknya hal itu bisa dilihat dari orang-orang yang disebutkan Antasari. Semuanya adalah orang-orang yang selama ini begitu dekat dengan Istana, pusat kekuasaan kala itu.
Kita bersyukur jika Antasari sanggup dan kuat bicara. Ini adalah kesaksian terbesar yang pasti akan menyerangnya balik. Ia bisa dituduh macam-macam. Tetapi Antasari sudah memulai kisah yang orang-orang sebelumnya hanya berani bersuara dengan bahasa isyarat.
Antasari telah bicara terang-terangan.
Inilah Antasari-leaks