Satu-satunya dari Kalangan Santri, Laras Asa Tak Gentar Maju di Panggung Hari Wayang Dunia Formatasindo
Klaten, 15 November 2024 – Laras Asa, suatu komunitas karawitan santri, menjadi sorotan dalam perhelatan akbar Hari Wayang Dunia Formatasindo. Acara yang digelar di Pendapa Omah Gasebu itu diikuti oleh seniman wayang dari berbagai daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Laras Asa menjadi satu-satunya perwakilan dari kalangan santri yang turut berpartisipasi, membuktikan bahwa seni tradisional wayang dapat berkembang tanpa batas latar belakang.
Berbekal semangat dan kecintaan terhadap budaya nusantara, Laras Asa tampil dengan lakon "Hadeging Kasultanan Demak Bintara". Karya tersebut memadukan elemen pakeliran wayang dengan sejarah religius khas pesantren. “Wayang adalah bagian dari identitas bangsa, dan saya ingin menyampaikan nilai-nilai universal melalui seni ini,” ujar Zein Hadi dalam wawancara usai penampilannya.
Meskipun bersaing dengan seniman senior, Laras Asa tampil percaya diri di hadapan para penonton yang memenuhi Pendapa. Dukungan datang dari berbagai kalangan, termasuk komunitas pecinta seni yang merasa bangga atas kiprah Laras Asa di panggung antar provinsi.
Ketua Formatasindo, mengapresiasi keberanian Laras Asa. “Keikutsertaan Laras Asa membawa warna baru dalam acara ini. Dia menunjukkan bahwa wayang bukan sekadar seni, tapi juga media dakwah dan edukasi,” katanya.
Dengan tekad kuat dan kreativitas yang ditampilkan, Laras Asa menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama dari lingkungan pesantren, untuk terus melestarikan budaya tradisional Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H