Mohon tunggu...
Shalma Sofia Wiebowo
Shalma Sofia Wiebowo Mohon Tunggu... -

correct me if i'm wrong :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mama dan DareDevil!

22 Agustus 2012   13:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345644346234059549

Selembar poster ia keluarkan dari saku seragam... lalu ia tunjukan gambarnya.... "Yang ini namanya DareDevil, kalo siang... dia pengacara, pengacara hebat! pembela kebenaran, pencari keadilan.... disaat pengadilan yang sah dalam mata hukum tertulis di negaranya meloloskan seorang penjahat dari jerat, maka ia akan membuat pengadilan sendiri pada malam hari, orang2 jahat, yang licik dan penyuap penegak hukum, akan ia adili dengan tangannya sendiri. film ini beberapa kali aku tonton meski mama melarang, ya! umurku belum genap 17 tahun, terlalu banyak adegan kekerasan yang tampil disini, mama khawatir aku akan meniru kekerasannya. DareDevil, mengandalkan semua inderanya kecuali, penglihatan. Ya! dia buta! tapi dia bisa menghantamkan tangannya, menendang, dan melemparkan senjata tepat pada sasaran yg dituju, kekurangannya sama sekali tidak menjadi penghalang, malahan kemampuannya berkelahi, menyelinap, dan berlarian di atap-atap gedung sangat melebihi rata-rata kemampuan orang normal." berhenti sejenak, untuk menghela nafas, "Nama Saya, Queen Shahnaz Wilhelmina, orang yang duduk di kursi roda sana, ibu saya..... mungkin dulu teman-teman ibu saya boleh merendahkan dan menyepelekannya karena sebagian tubuhnya lumpuh sedari muda, tapi sekarang? para hadirin yang terhormat, bisa bertanya padanya.... bagaimana caranya melahirkan, membesarkan, merawat dan mendidik saya, sehingga ranking sekolah saya tidak pernah lepas dari angka 1, lalu sekarang saya berdiri disini, untuk berpidato sebagai siswa berprestasi yang mendapat beasiswa ke Luar Negeri, anda harus tau bagaimana ibu saya melakukannya dalam keterbatasan... DareDevil boleh buta, tapi keadilan tetap ia tegakan! tangan kiri ibu saya boleh mati, tapi tangan kanannya masih bisa meninju congkaknya dunia! seperti yang digaungkan Om Iwan Fals dalam lagunya. DareDevil idola saya, Mama juga. DareDevil Pahlawan Keadilan, dan Mama.... Pahlawan saya!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun