"Niken menambahkan penularan flu Singapura sama dengan flu biasa yakni bisa melalui percikan air liur, kontak, dan melalui handuk yang digunakan bersama." (Kompas)
Ooops, agak menyesatkan.
Yang kita kenal sebagai 'Flu Singapura' sebenarnya bukan 'flu biasa'. Flu, dalam istilah medis, ditujukan bagi penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Banyak penyakit yang kita sebut 'flu' sebenarnya bukan 'flu', termasuk 'common cold' yang sering disebut 'flu' karena gejalanya memang mirip dengan 'flu'. 'Flu Singapura' dalam bahasa medis lebih lazim disebut penyakit tangan,kaki dan mulut atau hand, foot and mouth disease (HFMD) yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dari grup enterovirus. Virus sejenis juga menyebabkan penyakit kaki dan mulut (foot and mouth disease) pada hewan, TAPI, virus yang menyerang hewan tidak menyerang manusia. Demikian sebaliknya.
Mulai sekarang, mari kita gunakan istilah HFMD. HFMD biasa dimulai dengan demam, rasa lesu dan berkurangnya nafsu makan. Setelah itu, biasanya timbul sariawan yang mungkin disertai bercak merah (kadang-kadang seperti cacar air) yang sering timbul di daerah telapak tangan dan kaki. Penyakit ini umum ditemui dan paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun, dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui permukaan-permukaan yang mengandung partikel virus. Mirip dengan 'flu biasa' memang, tapi sekali lagi HFMD bukan flu. Biasanya, penderita HFMD sangat menular di minggu pertama sakit, walaupun bisa lebih lama lagi. Hindari kontak langsung dan jaga kebersihan untuk membatasi penularan.
Sayangnya, tidak seperti yang dilaporkan di artikel Kompas di atas, tidak ada obat spesifik untuk HFMD. Antivirus dan antibiotik tidak direkomendasikan bagi penderita HFMD dan pengobatan biasanya diberikan untuk mengurangi nyeri saja. HFMD biasanya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah sariawan yang nyeri dapat membuat anak malas makan/minum. Pastikan asupan cairan tetap cukup untuk mencegah dehidrasi.
Lewat tulisan ini, saya menghimbau pembaca, pejabat kesehatan dan media, termasuk Kompas, ikut menjadi cerdas dan mencerdaskan bangsa dengan menggunakan istilah-istilah yang tidak membingungkan. Tidak ada Flu Singapura, yang ada HFMD, dan HFMD bukanlah flu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H