Mohon tunggu...
FORMATETA UNRI
FORMATETA UNRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wadah untuk mengasah Skill

Formateta merupakan divisi dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Riau yang Memiliki Sub divisi Foragrin dan HMPPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting dan Obesitas dengan Gerakan Serba Sagu (SERBU)

31 Mei 2022   21:17 Diperbarui: 31 Mei 2022   23:03 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kembangraps via Wikipedia

Anak-anak merupakan asset yang berharga bagi bangsa dan Negara Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah saja tidak cukup untuk memajukan bangsa dan Negara, melainkan juga harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Sayangnya, angka stunting di Indonesia masih masuk kategori sangat tinggi menurut standar WHO. Selain itu, permasalahan obesitas juga perlu mendapat perhatian karena angkanya termasuk tinggi di Indonesia, sehingga hal tersebut memicu terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk atau infeksi berulang. Seorang anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya tak sesuai grafik pertumbuhan badan. Dampak stunting selain tinggi badan anak juga terkait pertumbuhan otak. Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh dalam tubuh anak. Raden Arthur Ario Lelono, Plt. Kepala P2 Kimia -- LIPI mengatakan bahwa "Potensi pangan di Indonesia sangat kaya dan melimpah, bisa berasal dari pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan/kelautan". Makanan yang bergizi tidak harus mahal, dengan mengkonsumsi pangan fungsional yang ada disekitar kita juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Pangan tersebut beragam dan mengandung berbagai vitamin dan mineral.

Salah satu pangan fungsional pengganti nasi yang merupakan produk unggulan lokal daerah Riau adalah sagu. "Dinas Ketahanan Pangan provinsi Riau ingin menalkan dan mensosialisasikan sagu kepada anak sekolah dan masyarakat dalam edukasi kelebihan sagu", Kata Kabid Distribusi Cadangan Pangan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Fetri Yenni yang sekaligus Ketua Pelaksana Acara. Salah satu tujuannya adalah untuk menggali dan memanfaatkan potensi pangan local yang dimiliki oleh Provinsi Riau diantaranya sagu yang dapat dijadikan sebagai pangan alternative pengganti karbohidrat.

Sementara itu, permasalahan obesitas di Indonesia juga termasuk tinggi. Hal ini kebanyakan dikarenakan oleh gaya hidup yang kurang aktif. Salah satu pangan yang bisa mengurangi risiko obesitas adalah sagu. Sagu termasuk bahan pangan dengan indeks glikemik rendah sehingga aman jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Karena memiliki indeks glikemik rendah, sagu cepat mengenyangkan dan tahan lama tapi tidak menyebabkan obesitas atau kegemukan. Ini merupakan salah satu menu diet yang menyehatkan.

Sumber:

Puslit Kimia LIPI Kembangkan Produk Pangan Fungsional untuk Cegah Stunting dan Obesitas-LIPI.go.id

Cocok untuk pengganti nasi dan cegah stunting, Wagub Riau ajak masyarakat konsumsi sagu-Antaranews.com

Khasiat Sagu bagi Kesehatan-Adakitanews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun