Jika kamu pernah melihat atau bahkan menggunakan teknologi prototipe seperti pesawat tanpa awak, maka tulisan ini akan sedikit mengambarkan judul yang tertera diatas. Drone secara umum merupakan teknologi terbaru yang masih muda, namun di dunia militer Drone telah digunakan untuk aktivitas kemiliteran seperti pengawasan, peninjauan, pemberian informasi secara visual dalam bentuk rekaman video dan foto. Namun semakin pesatnya teknologi, Drone telah mulai mengalami transformasi baik di segi fungsi (kegunaan) maupun bentuk dari Drone itu sendiri.
Secara umum, Drone adalah pesawat tanpa awak atau sebuah mesin terbang dengan fungsi kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri dengan teknologi AI ( Artificial Intelligence ) atau kecerdasan buatan. Drone atau Pesawat Tanpa Awak ini menggunakan hukum aerodinamika sebagai inti dari mesin terbang tersebut. Drone seperti telah disebutkan tadi, memiliki aktivitas sebagian besar berada di udara (mesin terbang), benda ini digunakan sesuai dengan kebutuhan dari bidang atau lembaga tertentu.
Sekarang, jika kita bisa melihat keadaan geografis suatu daerah atau pemetaan di suatu wilayah, tentu dengan drone ini semua pekerjaan itu bisa dilakukan, tapi apakah drone bisa melihat bahkan menganalisa secara langsung penggunaan media sosial? Seperti traffic users ketika berselancar di dunia maya? Karena kita tahu bahwa maraknya penggunaan media sosial pada saat ini seolah-olah telah memberikan kita kesempatan (users) untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan kita. Tapi tanpa kita sadari, bahwa segala aktivitas yang kita lakukan di media sosial ternyata dipantau langsung oleh yang namanya DRONE.
Mungkin pembaca bisa sedikit mengingat film Furious 7 yang rilis tahun 2015 lalu dan dibintangi oleh aktor botak dengan badan kekar yaitu Vin Diesel. Dalam film ini, Dominic Torreto (Vin Diesel) selaku tokoh utama Furious 7 bersama dengan kelompoknya berusaha merebut teknologi yang dinamakan dengan "God's Eye" oleh penjahat yang berusaha menggunakan teknologi tersebut untuk mengendalikan sistem informasi dan komunikasi dunia.
Dari uraian singkat diatas, di dunia nyata ternyata teknologi "God's Eye" sudah ada dan telah digunakan oleh berbagai negara tak terkecuali di Indonesia. Teknologi ini diberi nama "Drone Emprit", Drone Emprit pertama kali dikembangkan sejak tahun 2009 di Amsterdam, Belanda oleh salah seorang anak muda Indonesia yang bernama Ismail Fahmi lulusan Teknik Elektro ITB, dan di Indonesia teknologi ini sudah digunakan sejak tahun 2012. Drone Emprit dikembangkan dengan basis teknologi AI dan Natural Language Processing (NLP). Â Secara khusus, Drone Emprit berfungsi untuk memonitor dan menganalisa media online di Indonesia
Kemudian pertanyaan kita, apa saja yang telah dilakukan oleh Drone Emprit di media online khususnya media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook ?
Salah satu contoh peran dari Drone Emprit yang paling terlihat yaitu di Twitter. Di Twitter aktivitas yang sering kita jumpai adalah tagar "#". Aktivitas tagar yang dilakukan oleh pengguna Twitter semakin meningkat drastis semenjak suasana Pemilihan Cawapres untuk Pemilu Presiden tahun 2019 mendatang. Para pembaca tentu sudah tidak asing lagi dengan tagar #2019gantipresiden dan #2019tetapjokowi atau #jokowi2periode.Â
Ternyata menurut analisa dari Drone Emprit, dua tagar ini selalu mendominasi jajaran tranding topic di media sosial Indonesia. Keadaan ini tentunya memicu yang namanya Perang Tagar antar pengguna media sosial di dua kubu yang berbeda. Menurut hasil analisa tersebut, tagar #2019gantipresiden paling banyak mencuat dan sering muncul baik di kolom pencaharian, kolom komentar, postingan foto dan video, instastory Instagram, dan Tagar Twitter.
Perang dua tagar tersebut biasanya digunakan oleh para pengguna media sosial (netizen) atau warganet untuk menyampaikan aspirasi dan ekspresinya melalui bahan guyonan, candaan, pada setiap aktivitas yang mereka lakukan di media sosial. Namun perlu disadari bahwa fenomena semacam ini akan tetap berlangsung sampai pelaksanaan Pemilu Presiden 2019 berakhir.
Selain memantau aktivitas pengguna media sosial yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Drone Emprit juga memiliki fungsi dalam mendeteksi berita HOAX yang menyebar di dalam media online Indonesia. Pada bagian ini penulis tidak akan memberikan gambaran secara rinci mekanisme dan cara Drone Emprit mendeteksi HOAX tersebut. Drone Emprit sempat memberikan informasi penting yang perlu kita cermati bersama, yaitu Akun Robot. Akun Robot merupakan akun yang digunakan oleh satu orang tapi biasanya memiliki lebih dari 1 akun, bahkan sampai 1000 akun robot. Cara kerja nya, akun robot ini digunakan untuk memberikan semacam isu-isu yang tidak sesuai dengan fakta atau HOAX di setiap aktivitas media sosial yang sering digunakan oleh Masyarakat Indonesia.
Akun Robot sering muncul di media sosial Instagram, biasanya pengguna instagram sering memangilnya dengan nama Fake Account atau Akun Palsu. Sebab, Instagram selain digunakan untuk media berbagi foto dan video, juga digunakan untuk menyebarkan informasi baik di timeline instagram maupun di dalam kolom komentar. Pertanyaannya bagaimana cara kita selaku pengguna mengetahui Akun Robot tersebut?, cara yang paling mudah untuk mengetahuinya adalah mengenal ciri-ciri dari akun Robot atau Fake Account. Yaitu :