Mata uang negara manakah yang akan jadi primadona tahun ini? Mengawali tahun 2016 maka banyak spekulasi seputar proyeksi mata uang paling cantik tahun 2016.
Mata uang manakah yang akan menunjukkan pesonanya? Berikut proyeksi mata uang paling cantik tahun 2016. Mari kita lihat situasi kondisi perekonomian beberapa negara pada akhir tahun ini yang setidaknya dapat menjadi acuan apakah nantinya mata uang negara tersebut tetap bisa bertahan di posisi aman atau malah alami kemerosotan.
-Inggris
Secara mendasar pemulihan ekonomi Inggris masih melambat disebabkan adanya penurunan tajam pada bidang konstruksi. Terlebih lagi PDB pada kuartal ketiga hanya membukukan pertumbuhan 0,4 persen. Inggris juga batal menaikan suku bunganya dan ini menandakan kondisi perekonomian Inggris belum terlalu membaik.
-Jepang
Secara fundamental, ekonomi Jepang diragukan dikarenakan perlambatan ekonomi di Tiongkok. Koiji Ishida, anggota dewan kebijakan Bank of Japan memberi peringatan tentang resiko perlambatan pertumbuhan yang disebabkan pengaruh dari melambatnya perekonomian di Tiongkok. Terpantau sektor ekspor dan output Jepang mengalami banyak kemunduran. Para pengamat juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang tak akan melebihi level 1 %. Kondisi ini diperkirakan akan membuat Yen melemah.
-Singapura
Inflasi Singapura pada Desember ini masih tercatat berada di fase negatif sedangkan deflasinya ada di posisi tingkat deflasi terbesar ketiga dalam 13 bulan terakhir yaitu di angka -0,7 %. Dari pengamatan para analis maka dollar Singapura alami pergolakan walaupun secara umum tetap terlihat mendatar terhadap mata uang Euro sepanjang tahun ini. Sementara itu, jika disandingkan dengan dollar Amerika Serikat maka jauh lebih stabil.
-Amerika Serikat
Sekalipun The Fed telah naikan suku bunga namun ekonomi AS belum membaik sepenuhnya. Pekan lalu Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa PDB kuartal ketiga lebih rendah dari kuartal kedua yaitu hanya meningkat sebesar 2,0 %. Selain itu, tingkat penjualan properti (rumah tinggal) pada bulan November lalu juga menurun jauh dari bulan Oktober.
-Eropa
Sampai menjelang akhir tahun ini, Bank Sentral Eropa belum memberikan sinyal kuat akan perubahan kebijakan moneter dikarenakan perekonomian Eropa belum sepenuhnya stabil. Kondisi ini menandakan ekonomi Eropa masih rapuh dan masih ada di teritori yang rentan terhadap koreksi.
-Australia
Prospek pertumbuhan ekonomi Australia sedang alami peningkatan. PDB Australia pada kuartal ketiga tahun ini naik 0,9 %. Adapun yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara ini datang dari meningkatnya ekspor dan pengeluaran konsumsi yang tumbuh 0,7 %. Pemangkasan suku bunga pada bulan November juga telah mengangkat kondisi perekonomian. Para ekonom Australia menargetkan pertumbuhan ekonomi Australia akan ada di level 2-3% hingga bulan Juni 2016 mendatang. Namun demikian, perekonomian Australia juga dipengaruhi oleh naik turunnya ekonomi China. Jadi Anda harus tetap waspada terhadap korelasi China dan Australia.
-Tiongkok
Secara mengejutkan Bank Sentral China atau PBOC menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,8% dari sebelumnya 7 %. IMF juga turut memberikan perkiraan penurunan terhadap perekonomian Tiongkok yaitu di kisaran 6,3 %. Bank Sentral Tiongkok juga memprediksi inflasi akan meningkat di 2016 menjadi 1,7 %. Diperkirakan ekonomi China masih akan terus melemah di 2016.
-Swiss
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Swiss merupakan surga bagi para investor sebab negara ini merupakan lokasi safe heaven. Saat ini para ekonom sedang memberikan penilaian bagus terhadap pertumbuhan ekonomi Swiss. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya peningkatan data manufacturing yang memberikan aura positif bagi bisnis Swiss. Walaupun demikian patut diwaspadai pergerakan mata uang Swiss Franc karena sewaktu-waktu dapat kehilangan pesonanya dikarenakan perlambatan ekonomi global.
Dari ringkasan diatas, maka secara kondisi fundamental tiap-tiap negara, kita dapat mengambil kesimpulan Swiss Franc masih akan menjadi mata uang yang stabil dan menjadi mata uang yang paling cantik di 2016. Namun demikian, kita harus perlu memonitoring secara intens pergerakan mata uang ini ataupun mata uang lainnya seperti Yen yang masih menjadi pilihan para investor saat mata uang lainnya jatuh dikarenakan status Yen sebagai mata uang safe haven. Oleh karena itu kita dapat terus menyimak berita-berita seputar forex di website forexsimpro.com untuk mengetahui update terbaru untuk setiap pergerakan mata uang.