Mohon tunggu...
Foresta Alshira
Foresta Alshira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ISI Surakarta Jurusan Film dan Televisi

Saya harap saya pintar merangkai kata agar bisa bercerita bahwa saya tidak baik-baik saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penurunan Penjualan Topeng Ganongan di Wilayah Kesamben

2 Januari 2025   01:40 Diperbarui: 2 Januari 2025   01:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

ABSTRACT

This study discusses the decline in sales of Topeng Ganongan from time to time in Kesamben, Blitar Regency. This study is based on an interview with Mr. Shindu Aria Winanda, who is the owner of a toy shop in Kesamben. This study discusses the history of Topeng Ganongan and the reasons for the decline in sales of Topeng Ganongan from time to time.

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang penurunan penjualan Topeng Ganongan dari masa ke masa di Kesamben, Kabupaten Blitar. Penelitian ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Shindu Aria Winanda, yang merupakan pemiliki toko mainan yang berada di Kesamben. Penelitian ini membahas tentang sejarah Topeng Ganongan dan alasan penurunan penjualan Topeng Ganongan dari masa ke masa.

PEMBAHASAN

Ganongan atau Bujang Ganong merupakan senopati Kelana Sewandana yang bernama Gujang Anom, merupakan sebuah karakter dari cerita Reog Ponorogo. Ganongan diperankan menggunkaan topeng kayu yang berwarna merah, dengan hidung panjang dan rambut lebar yang mengarah kiri dan kanan. Ganongan ini sering tampil saat acara Tarian Jaranan.

Topeng Ganongan ini lebih disukai anak-anak, karena tidak terlalu berat dibandingkan barongan dan reog, serta harganya yang lebih terjangkau. Pada saat budaya tarian Jaranan terkenal di sekitar Kesamben, banyak anak-anak muda yang ikut meramaikan ketenaran tersebut.

Bapak Shindu membuka toko mainanya pada tahun 2003 di Pasar Kesamben, beliau lahir dari keluarga orang-orang Seni, bisa dilihat ayah beliau yang memiliki sanggar Tari. Karena hal tersebut di toko mainanya tidak hanya menjual mainan anak-anak, tapi juga Topeng Ganongan dan Barongan

Pada tahun 2010-an tarian Jaranan merupakan kesenian yang serig dijumpai di Kesamben dan sekitarnya yang dinikmati tidak hanya opara remaja, tapi juga anak-anak kecil juga. Hal tersebut membuat penjualan dari Topeng Ganongan di toko mainan Bapak Shindu laris manis pada saat itu.

Seiring perkembangan waktu Tarian Jaranan, karena terlalu banyak yang menampilkan tarian Jaranan, orang-orang mulai jenuh, yang membuat penikmat jaranan mulai turu. Hal tersebut mempengaruhi penjualan Topeng Ganongan yang turun, apalagi dengan perkembangan zaman yang terus maju, anak-anak lebih memilih bermain gadget.

Walaupun penjualan nya turun tidak pada masa ketenaran penjualannya pada masa ketenaran Tarian Jaranan, penjualan Topeng Ganongan bisa dibilang masih satbil, karena anak-anak biasa membelinya saat seperti ada kegiatan Agustusan dan perpisahan Sekolah Dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun