Mohon tunggu...
Jurez
Jurez Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SSC

Hay saya jurez, saya 20 tahun Mahasiswa Aktif UINSSC

Selanjutnya

Tutup

Film

Bioskop Banjir Tangisan! Film Home Sweet Loan Sukses Menyentuh Hati

30 Oktober 2024   18:52 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Home Sweet Loan,adalah film yang bergenre keluarga dan sedikit dibumbui dengan komedi,yang rilis belum lama ini yaitu 26 September 2024, yang dimana walaupun masih tergolong baru, dilansir dari CNN Indonesia film Home Sweet Loan sudah mencetak 1,5 juta penonton selama 20 hari rilis di bioskop, film ini disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie yang diangkat dari novel berjudul sama karya Almira Bastari. Film produksi Visinema Pictures ini dibintangi oleh Yunita Siregar sebagai tokok Kaluna yang sukses membuat bioskop banjir tangisan

Film ini berkisah tentang Kaluna, yang diperankan oleh Yunita Siregar, seorang pegawai kantoran biasa. Sebagai anak bungsu dari keluarga sederhana, Kaluna memiliki impian besar, yaitu memiliki rumah sendiri. Namun, seperti banyak generasi sandwich lainnya, ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, sosok kaluna ini cukup relate bagi anak bungsu yang selalu dituntut untuk mengalah dengan keadaan, yang dimana anak bungsu sendiri selalu tidak dianggap keberadaannya tapi dituntut untuk selalu menerima apapun itu. 

Di dalam film juga beberapa kali Kaluna sendiri memberontak seakan-akan hanya ingin mengutarakan apa yang dia rasa selama ini, dan mungkin itu juga yang dibutuhkan para sandwich generation dan anak bungsu diluar sana yang sudah lelah tidak didengar, dan dipaksa untuk selalu mengalah, dan dianggap kuat, padahal se-simple didengar dan diperhatikan itu saja sudah cukup,kegigihan Kaluna dalam film ini juga sangat patut ditiru, dengan gaji dia yang 6 juta, dia masih bisa menabung sampai 300 juta lebih, dengan keadaan dia masih meng-cover semua kebutuhan rumahnya, dan puncak keikhlasannya ialah dia harus merelakan tabungannya itu untuk membayar hutang yang sebenarnya dia tidak menahu akan hal itu. 

Dalam film ini juga dihiasi dengan sebuah karya yang dinyanyikan oleh idgitaf, dimana lagu-lagunya dianggap relate dengan keadaan remaja atau orang-orang dewasa saat ini, kali ini idgitaf hadir dengan lagunya yang berjudul "berakhir diaku", beberapa penggalan liriknya yang sangat relevan dengan film ini juga semakin menambah nuansa kesedihan di film ini, diantara liriknya ialah;

Jika semua bersandar padaku

Lalu aku bersandar kemana?

Mengalah..walau bukan aku yang salah

Membisu saat semua sibuk beradu

Walau tak rela pun ku bantu 

Berdoa ini semua berakhir di aku

Dari penggalan lirik tersebut seakan mewakili semua sandwich generation dan anak bungsu yang menonton, yang dimana mereka tidak ingin selalu dianggap kuat, terkadang mereka pun kebingungan mencari sandaran kemana, mereka kelelahan akan tetapi mereka tahu betul jika mereka menjadi sandaran bagi orang-orang disekelilingnya, yang dituntut tidak boleh lemah,jadi bagi mereka sesederhana didengar dan dimengerti saja sudah cukup sebenarnya,apalagi alasan Kaluna mempunyai rumah sendiri karena rumah yang ia tempati saat ini sangat jauh dari kata nyaman,yang parahnya dia merasa seperti pembantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun