Berdasarkan data dari UNESCO 2022, Indonesia memegang urutan kedua dari bawah mengenai literasi dunia, itu berarti minat baca orang Indonesia sangatlah rendah. Lebih memprihatinkan lagi, hanya 0,001% atau bisa disebut dengan dari 1000 orang yang tinggal di Indonesia, namun hanya 1 orang yang minat akan baca.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurangnya minat baca di Indonesia.
1.Game online
Baik anak kecil maupun orang dewasa, bermain game sudah hari, bahkan rasanya tangan pun tidak bisa lepas dari handphone karena saking kecanduan. Banyak dari mereka yang sudah kecanduan akan game online, namun hal itu tidaklah baik, kedua tangan mereka setiap harinya hanya sibuk untuk bermain game.Terkadang kita lupa bahwa buku juga dapat menjadi acuan kita untuk mengisi waktu luang dan bisa melatih kemampuan otak kita juga.
2.Sosial Media
Saat ini perkembangan teknologi semakin meningkat. Namun terkadang masih banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan hal tersebut. Banyak dari mereka yang salah menggunakan media social, terlalu over dalam bermain medsos juga tidak baik karena dapat merusak otak kita. Padahal sudah banyak aplikasi-aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi kesibukan membaca seperti WattPad atau lain-lain.
3.Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap pola fikir manusia, contohnya di Indonesia ini. Sesuai yang saya amati, di Indonesia tepatnya di daerah pedesaan masih banyak anak-anak yang ingkungannya toxic, mulai dari cara bicara, sikap, dan perbuatan. Namun, hal itu kini sudah menjadi kebiasaan mereka dalam klehidupan sehari-hari.
4.Copy Paste
Copy paste (copas) sudah menjadi kebiasaan warga Indonesia. Sering kali mereka menggampangkan sesuatu hal, bahkan saat mengerjakan tugas pun terkadang langsung di paste saja tanpa merubah satu kata ataupun kalimat dengan ditambahkan dengan apa yang mereka ketahui, mereka lebih mengandalkan Google daripada kecerdasan mereka.