Posting sebelumnya, hampir menyesal mengemukakan Aktivitas TimSes Foke, juga kelemahan dari Foke.
Karena Pada beberapa kesempatan, rekan-rekan juga sudah berusaha memberikan masukan kepada Foke, tentang perilaku TimSes Foke seolah "Dream Team", gaya bicaranya Arogan/Sombong, yakin mempunyai masa depan "Cerah".
Karena dengan menjadi Anggota TimSes mempunyai banyak "Kenalan" Pejabat dan para Petinggi. Jikalau datang ke kantor Foke, lagaknya seolah Pasukan Elite, bahkan seorang rekan menyebut bak FBI, gaya berjalannya pongah, secara pribadi pernah mencoba mengobrol dengan beberapa anggota TimSes, kesan yang di dapat adalah TimSes selalu memandang rendah semua bawahan Foke, tidak perduli apapun jabatanya. Seolah rekan-rekan bawahan Foke tidak penting, kurang pandai, tidak punya wawasan, tetapi jika pembicaraan diantara TimSes lebih sering membicarakan rencana ke depan tentang bisnis mereka, dikarenakan sudah kenal dengan pejabat tertentu.
Jauh beda jika sedang berjalan dengan Foke, kesan Asal Bapak Senang sangat terlihat sekali, tidak pernah beda pendapat dengan Foke.
Beberapa hal kecil juga sering terlihat, bahasa tubuhnya sering melihat jam, berusaha pulang On Time.
Bulan Pilkada adalah suasana perang, tetapi Kantor TimSes lebih sering kosong karena semua Pegawai sudah pulang. Sebagai TimSes seharusnya mengobarkan semangat perang, bukan malah menjadi yang pulang duluan.
Memang beda Relawan dan Bayaran (Profesional ?),
beda semangat dan pengabdian, hasilnya juga berbeda.
Good Luck team Sukses Foke-Nara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H