Teori kognitif yang dikembangkan oleh George A. Kelly dimana hal ini membahas tiga teori yang pada dasarnya dikembangakan dengan tidak melakukan kontak dengan klien dalam terapi. Berbeda dengan teori Freud dan Rogers, George A. Kelly bermaksud memahami individu secara utuh yaitu dengan menekankan pada cara-cara dalam mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan meramalkan peristiwa di sekitar dunia mereka.
Kelly menggunakan kata konstruk untuk merujuk kepada ide atau kategori yang digunakan orang untuk menginterpretasi dunia mereka. Akan tetapi, Kelly mengeksplorasi proses kognitif tertentu yang menjadi alat individu untuk mengategorikan orang atau benda dan mengkosntruk makna dari peristiwa harian setiap individu secara mendetail. Orang-orang mengaplikasikan konstruk mereka terhadap interpretasi peristiwa sehari-hari melalui prosedur mental yang umumnya disebut “proses kognitif”. Kelly meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang objektif dan kebenaran yang mutlak absolut. Fenomena yang terjadi hanya berarti manakala dihubungkan dengan cara individu mengkonstruksi fenomena yang ada.
Variabel struktural kunci dalam teori kepribadian Kelly adalah “konstruk personal”. Konstruk adalah konsep yang digunkan untuk menginterpretasikan atau menterjemahkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan konsep yang digunakan individu dalam menafsirkan, mengategorisasikan, dan mempetakan tingkah laku. Upaya mengkonstruksikan persamaan dan perbedaan sesuatu membimbing ke arah pembentukan suatu konstruk. Suatu konstruk kehidupan ini akan kacau.
Kelly memandang bahwa semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun dari dua kutub atau kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu:
a. Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b. Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar, serius dari konstruk inti.
c. Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang baru.
d. Impermeable (tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
e. Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
f. Loose (longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g. VerbaI, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
h. Preverbal, konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak awal.
i. Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.
Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan pada teori tradisional tentang motivasi. Dalam hal ini Kelly merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa “proses seseorang itu secara psikologi dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”. Postulat tersebut mengimplikasikan bahwa:
- individu menyusun/mencari prediksi,
- Individu mengantisipasi peristiwa,
- Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Oleh karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan mempertimbangkan perubahan yang lebih jauh dalam sistem sistem konstruk karena mereka mendasarkan perubahan mengarah pada prediksi yang akurat atau tidak.
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan diperkenalkannya konsepannxienty dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai berikut:
a. Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa yang dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya. Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa konstruk, ketika seseorang kehilangan penguasaan struktural atas sebuah peristiwa dan ketika seseorang sistem konstruknya jatuh.
b. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika mereka menyadari bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi secara dramatis oleh apa yang baru saja ditemukan. Kondisi ini merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara kecemasan dan kebosanan.
Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman menjadi signifikan karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly terhadap fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan ancaman, individu kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang memperluas sistem mereka yang bisa menimbulkan resiko pada sistem konstruknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H