Mohon tunggu...
Fauzanin Nuryakin
Fauzanin Nuryakin Mohon Tunggu... -

power of dream

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cedera Kepala Meningkatkan Resiko Remaja Menggunaka Obat-obat Terlarang

1 Desember 2014   13:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Remaja dengan trauma di kepala mempunyai 2 – 4 kali lebih rentan menggunakan alkohol, daripada mereka yang tidak mempunyai sejarah trauma kepala, menurut penelitian terbaru dari penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Head Trauma Rehabilitation.

“secara keseluruhan, remaja yang memiliki catatan cedera kepala, setidaknyadua kali lebih mungkin menggunakan alkohol, ganja, atau obat-obat terlarang lain, daripada teman-teman sekelas yang lain,” kata Dr Michael Cusmino, peneliti utama dan seorang ahli bedah saraf di St. Michael’s Hospital in Toronto, Canada.

Ketika melihat lebih spesifik mengenai jenis obat-obatan inilah daftar yang lebih sering dikonsumsi. Menurut temuan selama 12 bulan, remaja dengan sejarah cedera pada otak mengatakan bahwa mereka :

·3,8 kali lebih mungkin menggunakan sabu kristal.

·3,8 kali lebih mungkin menggunakan obat penenang tanpa resep.

·2,8 kali lebih mungkin menggunakan ekstasi.

·2,7 kali lebih mungkin menggunakan obat penghilang nyeri tanpa resep.

·2,6 kali lebih mungkin menggunakan halusinogen.

·2,5 kali lebih mungkin menggunakan kokain.

·2,5 kali lebih meungkin menggunkan LSD

·2,1 kali lebih mungkin menggunakan obat ADHD

diatas konsekuensi tentang masalah kesehatan, penyalahgunaan zat meningkatkan kemungkinan cedera yang dapat mengakibatkan cedera otak, dan penggunaan za-zat ini juga menganggu pemulihan setelah cedera, ungkap seorang peneliti Cusimano.

Remaja dengan riwayat trauma otak juga diketahui 2,5 kali lebih mungkin untuk merokok selama 1 atau lebih setiap harinya dalam 22 bulan terakhir, dan hempir dua kali lebih mungkin untuk pesta minuman keras (5 gelas atau lebih dalam sekali duduk) selama satu bulan terakhir.

Trauma kepala didefinisikan  sebagai pukulan atau benturan kekepala yang mengakitabtkan seseorang pingsan setidaknya lima menit atau setidaknya menghabiskan satu malam dirumah sakit akibat gejala trauma kepala. Beberapa dari cedera otak ini bisa juga disebut gegar otak, mulai yang ringan hingga sedang yaitu trauma otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun