Mohon tunggu...
fuad nur azis
fuad nur azis Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pemuliaan tanaman semester akhir yang menyenangi traveling. Menikmati keindahan alam yang diberilan oleh Allah SWT. Senang mengamati hal-hal yang aneh (yang umum umum ga terlalu suka)

Selanjutnya

Tutup

Money

Sudah Saatnya Mengambil Langkah untuk Produk Pertanian Impor

25 Mei 2010   00:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:59 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia saat ini masih tergantung pada berbagai produk agraria seperti kedelai, jagung, dan gandum. Ketiga produk tersebut merupakan produk pertanian yang strategis bagi kita, mengingat ketiga produk tersebut dikonsumsi dalam jumlah besar di Indonesia. Indonesia boleh bangga bisa mengekspor karet, minyak sawit dan coklat ke luar negeri namun komoditas pangan kita yang terlalu bergantung pada negara lain harus kita tindak lanjuti. Pemerintah harus mulai serius lagi menghadapi hal ini.

Produktivitas nasional kedelai dan jagung harus dapat memenuhi kebutuhan minimal 80% kebutuhan nasional. Gandum harus mulai dikembangkan di Indonesia mengingat hampir semua bahan pangan kita saat ini memakai tepung terigu. Tunjangan petani berupa subsidi pupuk, PPL, Dinas pertanian terkait harus mulai diperbaiki sistemnya sehingga Petani mulai bisa meningkatkan produk pertanian tersebut. Pemasaran dan gudang penyimpanan harus dibentuk sehingga petani tidak mengalami kerugian. Badan LitBang pertanian terkait harus didukung untuk dapat meningkatkan hasil serta dibantu untuk penyebarannya.

Saat ini mungkin kita bisa bersantai karena negara pengekspor jagung, kedelai dan gandum masih memiliki surplus hasi. Kita harus memikirkannya ketika mereka kolaps terhadap produksi pertanian itu sehingga harga produk pertanian naik. Bila hal tersebut terjadi bagaimana nasib negara kita yag sudah terlalu tergantung pada mereka?????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun