Mohon tunggu...
fairuz marsya
fairuz marsya Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pajak PPH 23 dan Kewajiban Pelaporan: Panduan Praktis

12 Desember 2023   15:56 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23) adalah salah satu aspek penting dalam sistem perpajakan Indonesia. Bagi yang terlibat dalam pembayaran PPh 23, memahami kewajiban pelaporan yang tepat adalah esensial untuk menjaga kepatuhan terhadap aturan perpajakan. Berikut adalah panduan praktis untuk memahami dan memenuhi kewajiban pelaporan terkait PPh 23.

1. Mengetahui Jenis Penghasilan yang Terkena PPh 23

Langkah pertama dalam memahami kewajiban pelaporan PPh 23 adalah dengan mengetahui jenis penghasilan yang terkena pajak ini. PPh 23 dikenakan pada sejumlah jenis penghasilan tertentu, seperti royalti, bunga, dividen, atau penghasilan lain yang telah ditetapkan oleh undang-undang perpajakan.

2. Pahami Tarif PPh 23 yang Berlaku

Setiap jenis penghasilan yang terkena PPh 23 biasanya memiliki tarif pajak yang berbeda. Misalnya, tarif untuk royalti mungkin berbeda dengan tarif untuk bunga atau dividen. Memahami tarif pajak yang berlaku adalah penting karena ini akan menjadi dasar untuk menghitung pajak yang harus dibayarkan.

3. Perencanaan Pembayaran Pajak yang Tepat Waktu

Penting untuk merencanakan pembayaran pajak secara tepat waktu. PPh 23 umumnya dipotong dan disetorkan ke otoritas pajak oleh pihak yang membayar penghasilan. Ini memerlukan perencanaan untuk memastikan pembayaran pajak tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

4. Mempersiapkan Dokumentasi yang Diperlukan

Kewajiban pelaporan PPh 23 memerlukan dokumentasi yang baik. Ini termasuk Surat Setoran Pajak (SSP) yang menunjukkan jumlah pajak yang dibayarkan dan laporan SPT Masa yang berisi rincian pajak yang telah dipotong dan disetorkan.

5. Memahami Batas Waktu dan Prosedur Pelaporan

Pahami dengan baik batas waktu dan prosedur pelaporan yang berlaku untuk PPh 23. Ini termasuk jadwal penyampaian SSP dan SPT Masa, serta langkah-langkah teknis lainnya yang diperlukan dalam pelaporan pajak.

6. Konsultasi dengan Profesional Pajak

Jika merasa bingung atau tidak yakin tentang kewajiban pelaporan PPh 23, konsultasi dengan profesional pajak atau konsultan keuangan adalah langkah yang bijaksana. Mereka dapat memberikan bimbingan yang tepat dan menjelaskan prosedur pelaporan secara detail.

Penutup: Kepatuhan dalam Kewajiban Pelaporan PPh 23

Kewajiban pelaporan terkait PPh 23 membutuhkan pemahaman yang baik tentang jenis penghasilan yang terkena pajak, tarif pajak, batas waktu pelaporan, dan prosedur yang harus diikuti. Kepatuhan dalam memenuhi kewajiban pelaporan PPh 23 adalah kunci untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perpajakan, menghindari denda atau sanksi, dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Dengan mengikuti panduan praktis ini, diharapkan dapat membantu dalam menjalankan kewajiban pelaporan PPh 23 dengan lebih lancar dan tepat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun