Mohon tunggu...
Flutterdust
Flutterdust Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Fa'iq Rusydi - Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kecil Bergerak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Tahun Silam Pentas Drama Kolosal Peringati Hari Pahlawan di Alun-alun Lamongan

10 November 2022   17:31 Diperbarui: 21 April 2023   04:54 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan mengendarai mobil memerankan kedatangan tentara Belanda dengan Sekutu ke Indonesia di Alun-alun Lamongan, Minggu (8/11/20). Dok. Penulis

Dua tahun silam bersamaan dengan CFD (Car Free Day), digelar pentas drama kolosal yang diinisiasi oleh komunitas Songgolangit Art Space dan Perpus Jalanan Kanal bertajuk "Menyongsong Hari Pahlawan." Pentas tersebut diadakan dua hari sebelum Hari Pahlawan, tepatnya pada hari Minggu (08/11/2020) di Alun-Alun Lamongan, Jawa Timur.

Pukul enam, persis setelah matahari menampar pipi, acara dimulai. Suara tembak dan meriam sahut-menyahut di sisi selatan Alun-alun Lamongan. Masyarakat dan pengunjung yang semula hilir-mudik, lamat-lamat semakin berkumpul dan berdatangan menjelma menjadi penonton. Mulai dari orang tua dan anaknya, muda-mudi dan dewasa, hingga remaja dan pacarnya.  

Ketua Pelaksana, Fatah Anshori ketika diwawancara di lokasi menjelaskan alasan mengapa pentas diadakan di Alun-alun Lamongan, "Kebetulan tempat keramaian yang  cocok dilaksanakan adalah alun-alun seperti ini. Karena kita tidak perlu untuk mendatangkan audiens, jadi orang-orang yang melaksanakan car free day, dia adalah penonton sekaligus apresiator bagi kita." Hal ini juga menjadi alasan mengapa pentas diadakan lebih awal.

Pentas berjalan sampai pukul tujuh pagi, membawa cerita pertempuran yang terjadi dari tanggal 27 Oktober sampai 20 November 1945 di Surabaya. Tanggal 10 November 1945 merupakan momen puncaknya, sehingga diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Sebagaimana peristiwa yang terjadi, adegan merobek warna biru pada bendera Belanda hingga adegan orator Bung Tomo yang membakar semangat rakyat, ditampilkan dengan sangat antusias.

Demikian dengan melibatkan 150 orang sukarela, secara kolektif dan tanpa sponsor, drama kolosal untuk peringati Hari Pahlawan ini berlangsung meriah. "Kita voluunter, voluunter dari pemuda-pemuda asli Lamongan. Jadi kita, kalau panitia itu cuman ada 50 orang, jadi kalau kita voluunter semua ada 150 orang yang terlibat dalam sebuah acara ini. Jadi voluunter itu dibuka dari aktor, tim artistik dan kemudian tim dokumentasi, seperti itu," terang Fatah.

Satu dari sekian penonton, Anit (19), sewaktu diwawancara di lokasi usai acara, ternyata mengapresiasi acara tersebut "Keren banget sih mas, mulai dari propertinya,  mulai dari pemainya-pemainya juga keren." Satu yang lain, Yusuf Fanany (18), mengungkapkan kesan yang didapat "Kesan e sangat mengharukan, menegangkan, seakan-akan kita ikut dalam Pertempuran 10 November, meskipun tadi hanya drama kolosal saja, tidak bisa membayangkan keadaan pada saat Pertempuran 10 November yang asli."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun