Hari Minggu lalu, 27 Agustus 2017, saya bersama keluarga pergi ke Festival Kuliner Serpong (FKS) 2017 di Summarecon Mall Serpong (SMS). Saya datang setelah terdaftar menjadi peserta KPK (Kompasianer Penggila Kuliner) FKS Summarecon Mall Serpong. Cara menjadi peserta mudah sekali, hanya mengirim email ke KPK Kompasiana beberapa hari sebelum acara.
Saya  tiba di lokasi jam 2 siang, setelah segala drama di rumah. Mungkin ada 10 kali ditolak oleh driver ojek online untuk mengantar pesanan Gado-Gado Siram Omahku ke pelanggan dengan berbagai alasan (lokasi jauh, tidak tahu daerah tujuan, cari yang lain saja). Juga anak sulung saya yang tidak mau ikut, karena dia harus berjualan es milo cincau untuk mendapatkan uang pengganti alat peraga sekolah rusak sebagai bentuk tanggung jawab. Namun dari pagi belum menyiapkan apa-apa. Setelah beres semua, baru kami berangkat meski terlambat. Padahal di grup whatsapp KPK sudah ramai, bos KPK bahkan sudah mengunci beberapa menu untuk dia review.
Segala kekacauan siang itu terbayar ketika sampai di FKS. Udara yang terik, tidak mengurangi semangat saya ketika melihat saung-saung Sunda berjejer diiringi alunan musik seperti di acara pengantin adat Sunda. Memasuki kawasan FKS, bukannya mencari titik kumpul KPK, kami berfoto dulu sambil mengintip berbagai gubug makanan. Anak bungsu saya sudah tak sabar minta Es Oyen. Sabar nak, mama mengisi absensi KPK dulu biar dapat voucher makan gratis, hehe.
Tema FKS Summarecon Mall Serpong kali ini adalah kuliner Sunda, Raos Pisan Euy! Berbagai jenis menu Sunda hadir, dari Bandung, Cirebon, Purwakarta, dan beberapa daerah lain. Setelah mengelilingi semua stand, saya dihadapkan pada dua pilihan nasi jamblang atau nasi cikur. Alasannya simpel, belum pernah mencoba dua-duanya. Berhubung antrian nasi jamblang begitu panjang, meski cumi hitamnya begitu menggoda, akhirnya saya memesan nasi cikur.Â
Tetap dengan lauk cumi walau tak hitam karena cumi asin. Nasi cikur adalah nasi yang dibumbui kencur, rasanya khas kencur yang memiliki aroma segar. Inilah kekayaan kuliner nusantara, selain rasanya yang enak, bumbunya bermanfaat untuk kesehatan. Kencur dipercaya dapat menyegarkan dan menghangatkan badan, untuk mengobati batuk dan masuk angin. Kalau di masyarakat Jawa, jamu beras kencur banyak disukai baik orang dewasa maupun anak-anak. Saya memadukan nasi cikur dengan oseng ceciwis yang crispy, bakwan jagung, dan cumi asin pedas. Nikmat sekali melahap nasi cikur dengan alunan musik Sunda dan angin yang cukup besar. Sambil membayangkan berada di tepi sawah. Harga seporsi nasi cikur beserta lauk dan sayur Rp.30.000.
Sementara anak saya, memilih Es Oyen dan batagor Riri. Es Oyen mirip dengan es teler, tetapi tak ada nangka, diganti pacar cina dan alpukatnya dihancurkan. Slurppp...segar. Sedangkan batagor Riri, kita tidak ragukan lagi kelezatannya. Setiap ke Bandung, batagor Riri merupakan salah satu oleh-oleh wajib untuk dibawa pulang. Selain dimakan di tempat, saya membawa pulang batagor sebagai buah tangan untuk anak sulung di rumah. Es Oyen bisa dinikmati dengan harga Rp.20.000 sementara seporsi batagor Riri dibandrol Rp.35.000.
Tak kenal maka tak sayang bukan? Selain makanan khas daerah Sunda, berbagai makanan nusantara lain juga tersedia di FKS 2017. Dari Sabang sampai Merauke. Sebagai orang Jawa Timur, melihat stand Tahu Petis Yudhistira, lunpia, cwie mie, dan bakso Malang, langsung encer air liur. Event ini masih akan berlangsung hingga tanggal 10 September mendatang. Tunggu apa lagi, yuk mari datang ke FKS 2017 Summarecon Mall Serpong. Kutahu yang kumau...tahu petis dan cwie mie. Nyam-nyam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H