Pada bulan Desember menjadi peristiwa bersejarah bagi seluruh umat kristiani yang ada di dunia ini mulai dari agama Kristen dan agama Katolik. Peristiwa bersejarah ini memberikan perjalanan kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat manusia yang lahir kedunia pada tanggal 25 Desember 2024. Sehingga setiap tahunnya akan dirayakan atau diperingati dengan hari kelahiran Sang Juru Selamat yang lahir di Betlehem, Israel sekitar 2000 tahun yang lalu. Seiring dengan hari kelahiran Yesus, momen tersebut juga diistilahkan dengan Natal yang puncaknya juga berada pada 25 Desember setiap tahunnya.
Seiring berjalannya waktu sempat terjadi beberapa kali kontroversi berupa larangan untuk mengucapkan "selamat hari natal" oleh agama diluar Kristen dan Katolik karena mereka meyakini ketika mereka mengucapkan selamat natal tersebut secara otomatis mereka telah mengikuti keimanan dan kepercayaan orang kristiani. Mendengar larangan tersebut dari beberapa petinggi agama Islam, salah satu tokoh yang berpengaruh di Indonesia dalam hal kerukunan beragama yang lebih sering dipanggil dengan sebutan Abu Janda. Beliau merupakan orang asli Indonesia yang beragama Islam namun sangat mencintai dan menjunjung tinggi yang namanya toleransi.
Banyak lontaran atau ucapan yang keras ia keluarkan akibat adanya penindasan terhadap kaum-kaum minoritas di Indonesia. Salah satunya Abu Janda selalu membela orang Kristen yang sering dibubarkan rumah ibadah dan penggusuran rumah ibadah. Bahkan Abu Janda pernah membuat sayembara dengan nominal hadiah yang sangat besar kepada siapapun yang mau mengikutinya dan tantangannya adalah mencari larangan mengucapkan selamat hari natal di Kitab Suci Al Quran. Dan benar sampai tiba ditahun ini, tidak ada seorang pun yang dapat membuktikan bahwasanya ada larangan bagi umat Muslim dalam mengucapkan selamat hari natal bagi umat kristiani.Â
Hal tersebut dipertegas oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dimana beliau juga mengucapkan selamat natal 2024 kepada umat kristiani yang ada di Indonesia sebagai bentuk kecintaannya kepada keberagaman yang ada. Hanya saja terdapat orang-orang yang memiliki fanatisme yang berlebihan sehingga menganggap agamanya yang paling baik dan menganggap agama lain tidak baik. Sehingga hal semacam itulah selama ini yang menyelimuti masyarakat Indonesia sehingga banyak muncul masalah Intoleransi beberapa tahun terakhir ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H