Mohon tunggu...
Rijal Bahri Lumban Gaol
Rijal Bahri Lumban Gaol Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Adab yang berabad-abad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasa Ketakutan Menyelimuti PDI-Perjuangan dan Mundurnya Airlangga Hartarto di Akhir Jabatan Presiden Jokowi, Apa yang Terjadi?

16 Agustus 2024   22:25 Diperbarui: 16 Agustus 2024   22:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan pengunduran diri oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sumber: detik NEWS

Baru-baru ini publik dikejutkan dengan munculnya beberapa isu terbaru ataupun bisa dikatakan keanehan yang mestinya tidak terjadi menjelang PILKADA dan masa akhir jabatan Presiden dan Wakil Presiden ditahun ini. Beberapa poin yang perlu di garis bawahi yakni: Ketakutan yang terjadi pada Instansi Pemerintah dan Partai Politik. Poin yang pertama, Ketua Umum Partai Golongan Karya (GOLKAR) Airlangga Hartarto mengundurkan diri lewat unggahan videonya pada tanggal 10 Agustus 2024 yang publik rasa menjadi sebuah kejanggalan yang patut disayangkan. Melihat saat ini padahal Airlangga juga menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian RI serta Partai Golkar menjadi salah satu Partai yang dirasa berhasil dalam Pemenangan Pemilihan Umum serentak pada Februari yang lalu, tetapi malah secara tiba-tiba mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Golkar. 

Obrolan Feri Amsaridan dan Abraham Samad  pada acara SPEAK UP, Sumber: Akun Youtube Abraham Samad 
Obrolan Feri Amsaridan dan Abraham Samad  pada acara SPEAK UP, Sumber: Akun Youtube Abraham Samad 

Beberapa komentar yang tersampaikan ke publik dari para politisi dan pakar hukum mengatakan bahwa pengunduran diri dari Airlangga merupakan salah satu langkah pemberian karpet merah oleh Partai Golkar kepada salah seorang elit pemerintah saat ini. Salah satu contoh adalah pernyataan dari oleh Feri Amsari selaku Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Aktivis Hukum dan Dosen yakni, "Apa alasan kemunduran? Pak Airlangga tidak menyebutkan apapun secara konkret, Padahal orang perlu tahu apa yang menyebabkan seorang Ketum Partai terbesar ke-2  mengundurkan diri. Padahal dia termasuk yang berhasil membawa Partai menjadi 2 besar di Parlemen dengan memenangkan 102 Kursi di Parlemen bukan main-main itu sudah mau pemenang pemilu itu. Sehingga cukup banyak misteri yang dapat ditangkap dari pengunduran diri tersebut" Ujarnya disampaikan pada podcast akun Youtube Abraham Samad SPEAK UP. Beberapa Kader Golkar juga mengatakan tidak ada salahnya jika seandainya Jokowi menjadi Ketum Golkar karena beliau juga pernah menjadi Kader Golkar di tahun 90-an.

Wawancara dengan Pers oleh Hasto, Sumber: Kompas TV
Wawancara dengan Pers oleh Hasto, Sumber: Kompas TV
Poin hangat selanjutnya terjadi pada Partai terbesar di Indonesia yakni datang dari Partai PDI-Perjuangan yang saat ini diketuai oleh Megawati Soekarno Putri selaku Presiden Ke-5 Indonesia. Pada wawancara pers kepada Sekjen PDI-P yakni Hasto mengatakan bahwa "Ada seorang mantan Menteri yang kemudian dihubungi oleh Menteri dalam Kabinet Pak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI-Perjuangan" Ujarnya melalui wawancara pers dari KOMPAS TV. Pernyataan tersebut juga kembali disampaikan oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri pada pengumuman kader yang akan ditugaskan menjadi calon kepada daerah menjelang PILKADA. 

Statement Megawati terkait isu pengambil alihan PDI-Perjuangan, Sumber: Kompas TV
Statement Megawati terkait isu pengambil alihan PDI-Perjuangan, Sumber: Kompas TV
Beliau menyampaikan bahwasanya beliau sebenarnya ingin berganti posisi sebagai Ketum, akan tetapi melihat isu yang mencuak yang dapat mengikis demokrasi dan ada isu pihak lain yang ingin mengambil alih PDI-Perjuangan serta Megawati menegaskan "saya mau menjadi Ketum lagi". Ujarnya pada Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah PDI-Perjuangan. Sehingga dapat dikatakan begitu banyak ketakutan akan isu pengambil alihan kekuasaan pada Partai Politik oleh sekelompok penguasa khususnya isu yang terjadi pada Partai PDI-Perjuangan saat ini yang notabennya sebagai Oposisi di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun