Mohon tunggu...
Rijal Bahri Lumban Gaol
Rijal Bahri Lumban Gaol Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Adab yang berabad-abad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Tidak Ada Lagi Sikap Toleransi di Negara Demokrasi?

7 Mei 2024   21:14 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miris dan kecewa melihat sikap toleransi yang hari demi hari semakin melebur. Baru-baru ini publik dikejutkan dengan peristiwa janggal yang menyita perhatian banyak pihak. Lagi dan lagi soal pembubaran pada saat ibadah. Kejadian tersebut berlangsung pada 5 Mei 2024 disalah satu tempat tinggal mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Pamulang. 

Sikap toleransi antar umat beragama semakin hari kian retak serta manusia sudah dianggap sama seperti binatang, hal ini dapat dilihat pada saat pembacokan yang dilakukan RT diwilayah tersebut kepada salah seorang mahasiswa yang sedang melakukan proses ibadah dan Doa Rosario bagi umat Katolik. 

Padahal dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat (2) tentang "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya". Pada dasarnya warga negara patuh dan tunduk pada Undang-undang yang ada serta tidak boleh melanggar UU tersebut. Tetapi kenyataannya sekumpulan orang yang beribadah dan berdoa pada Tuhannya diganggu dan ada juga aksi kekerasan yang dilakukan oleh RT yang seharusnya RT sebagai pengayom dan penjaga kestabilan serta keharmonisan antar umat beragama di tempat terebut. 

Lantas apa gunanya Founding Father menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai alat pemersatu bangsa? Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita untuk saling mencinta keragaman kultur di negeri ini, baik itu Suku, Agama, Ras dan Golongan. Bukan malah mengolok-olok dan mengadili secara sepihak. Lantas apakah hukum negeri ini akan diam? saya rasa hukum harus berdiri pada titiknya dan tidak berat sebelah menangani kasus ini. Karena kasus ini ialah kasus yang sangat mengagetkan, jangan sampai ada nanti tindakan anarkis atas kekecewaan dari suatu pihak karena ketidak adilan yang diperoleh.

SUMBER: Legio Maria Senatus Bejana Rohani
SUMBER: Legio Maria Senatus Bejana Rohani
Sedikit membahas tentang DOA ROSARIO, Doa Rosario ialah sebuah ibadah yang di lakukan umat Katolik tepatnya dibulan Mei setiap tahun nya. Karena ibadah Rosario ini tidak sepenuhnya dilakukan di Gereja, melainkan bisa ditempat-tempat umat Katolik tinggal. 

Doa Rosario identik dengan keheningan dan damai sehingga dirasa tidak terlalu mengganggu para umat diluar Katolik yang tinggal disekitar tempat mahasiswa melakukan Doa Rosario. Mari berpikir sejenak apa kerugian yang kita terima sampai-sampai harus menggangu mereka yang berdoa pada Tuhannya, apakah kita diajarkan untuk saling mengganggu dan melarang beribadah? tentu tidak! Semua agama mengajarkan kasih, sukacita dan damai. Sampai kapan posisi agama minoritas di injak dan di adili sesuka hati para mayoritas?

Mari membuka pikiran kita, mari lihat dibeberapa daerah dipelosok tanah air yang suatu daerah didominasi oleh agama Kristen dan ada agama Muslim yang tinggal dan bisa dianggap minoritas disana. Akan tetapi mereka dijaga dan diayomi diberi kebebasan dalam beribadah, tetapi mengapa posisi kristen lantas menerima hal sebaliknya ketika berada didalam kumpulan mayoritas ???

Semoga tulisan ini memberi gambaran bagi pembaca apa makna toleransi, STOP INTOLERANSI DI NEGARA DEMOKRASI

Senang bisa berbagi fakta dan data

Salam Toleransi

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun