Mohon tunggu...
Rian Dtanjoeng
Rian Dtanjoeng Mohon Tunggu... -

saya sangat senang dengan aroma buku baru. Saya juga sangat mengidolakan Andrea Hirata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Itu

8 April 2015   15:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:22 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu malam aku tertegun

Dibawah cerah sinar rembulan

Memandang bintang trapesium

Coba mengenang masa silam

Kisah manis yang kelam

Semua cerita yang manis

Tak selalu berahir manis

Ada saatnya di mana manis

Akan menjadi pahit

Yang selalu melekat

Dan terus menempelerat

Tapi kopi pahit sekalipun

Masih menyisahkan kemanisan

Di setiap tegukan

Angin malam itu menggelitik

Tapi tak membuatku kikuk

Nyamuk liar yang berteriak di telinga

Nampak kecewa karena aku tak perduli

Aku masih menerawang mimpi

Yang telah sanggup menghancurkan hati

Harga diri tak lagi ku peduli

Demi engkau bisa kembali

Mengisi hati ini

Menemani langkah kaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun