Suatu malam aku tertegun
Dibawah cerah sinar rembulan
Memandang bintang trapesium
Coba mengenang masa silam
Kisah manis yang kelam
Semua cerita yang manis
Tak selalu berahir manis
Ada saatnya di mana manis
Akan menjadi pahit
Yang selalu melekat
Dan terus menempelerat
Tapi kopi pahit sekalipun
Masih menyisahkan kemanisan
Di setiap tegukan
Angin malam itu menggelitik
Tapi tak membuatku kikuk
Nyamuk liar yang berteriak di telinga
Nampak kecewa karena aku tak perduli
Aku masih menerawang mimpi
Yang telah sanggup menghancurkan hati
Harga diri tak lagi ku peduli
Demi engkau bisa kembali
Mengisi hati ini
Menemani langkah kaki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H