Kabut tipis yang merendah
Merambah tiap jengkal tanah
Menyisahkan aroma basah
Angin-angin menabuh daun
Mengajak dansa setiap pohon
Hingga hujan menjadikan derunya musik
Kilat menjelma bagai lampu diskotik
Di balik jendela kaca
Dan terali besi yang perkasa
Sepasang mata memandang
Tiap tetesan air hujan
Yang mampu mencumbui dedaunan
Dalam hati nya yang kecil
Dari lubuk yang paling dalam
Masi tersimpan syair indah
Yang pernah ia miliki
Syair indah yang berbunyi
Aku mencintaimu seperti,
Hujan mencintai tiap tetes airnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H