Mohon tunggu...
Rian Dtanjoeng
Rian Dtanjoeng Mohon Tunggu... -

saya sangat senang dengan aroma buku baru. Saya juga sangat mengidolakan Andrea Hirata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lihatlah

30 Maret 2015   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan hitam berpagutan

Petir menyambar bersahutan

Hatiku penuh dengan beban

Rindu padamu tak berkesudahan

Kini rupamu telah tiada

Berpulang engkau pada empunya

Melepas aku berduka cita

Cintaku kalah oleh-Nya

Aku tertunduk

Aku tak rela

Aku tak kuat

Aku tak mampu

Amarah membutakanmu

Amarah kuasai dirimu

Kau lupakan kami anakmu

Ibu lihatlah aku

Ibu lihatlah kami

Ibu lihatlah

Ibu batapa tegar kami anakmu

Ibu ketahuilah

Kami merindumu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun