Di tengah duka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang melanda Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura di Kabupaten Flores Timur, hadir sosok inspiratif yang membawa secercah harapan bagi para korban bencana.Â
Maria I Goran Kogoya, putri asli Flores Timur yang kini tinggal di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, kembali ke tanah kelahirannya dengan misi kemanusiaan. Bermodal cinta kepada kampung halaman, Maria menempuh perjalanan panjang penuh tantangan, termasuk menembus kabut tebal di zona merah, demi menyalurkan bantuan kepada para pengungsi.
Bantuan untuk Enam Posko Pengungsian
Bantuan yang dibawa Maria mencakup sembilan bahan pokok, perlengkapan bayi, dan kebutuhan mendesak lainnya. Dengan penuh dedikasi, ia mendistribusikan bantuan ini langsung ke enam posko pengungsian, baik yang terpusat maupun mandiri, di antaranya Posko Lewoingu, Posko Lewolaga, Posko Bokang, Posko Kobasoma, Posko Konga, hingga Posko Sukutukang.
"Bantuan ini murni dari pribadi kami. Ini semua demi misi kemanusiaan, demi saudara-saudara saya yang terkena musibah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki," ujar Maria dengan penuh ketulusan.
Dukungan Moril bagi Para Korban
Kehadiran Maria tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga dukungan moril. Ia meluangkan waktu untuk berbincang dengan para pengungsi, mendengar cerita mereka, dan memberikan semangat agar tetap tabah menghadapi cobaan.Â
"Sebagai anak tanah Flores Timur, ini juga adalah tanggung jawab moril saya. Suami saya bahkan meminta saya untuk datang langsung ke sini," ungkap Maria, merujuk pada dukungan penuh dari sang suami, Marthen Kogoya, SH, M.AP.
Harapan untuk Pulihnya Flores Timur
Maria turut menyampaikan rasa dukanya atas musibah yang melanda kedua kecamatan tersebut. Ia berharap kehadirannya dapat memberikan sedikit kelegaan dan dorongan semangat bagi mereka yang terdampak.Â