Sayang kalau hari ini dilupakan...
Sahabat, sebelum kita mengenal layanan pesan singkat - SMS, kita dulu sering berkirim surat - melalui pos. Jika orang yang akan disurati, yang akan kita beri kabar jauh letaknya, entah di luar daerah - ( luar pulau, luar kota, dst); surat itulah salah satu cara berkomunikasi. Sekarang peran kertas surat melalui pos kadang tergantikan oleh HP, SMS, email...dan lain sebagainya.
Setiap tanggal 9 Oktober, kita memeringati Hari Pos Sedunia (World Post Day). Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari Pos Sedunia oleh Serikat Pos Dunia - Universal Postal Union (UPU) -, dalam konggres UPU di Tokyo, Jepang 1969. Sementara itu UPU sendiri adalah organisasi pos internasional yang diresmikan tanggal 9 Oktober 1874 di Bern, Swiss.
Dengan kata lain, peresmian - pendirian UPU pada 9 Oktober 1874 di Bern, Swiss tersebut sekaligus ditetapkannya sebagai Hari Pos Sedunia. Di Indonesia Hari Pos Sedunia lebih dikenal dengan istilah Hari Surat Menyurat Internasional.
Tujuan diadakannya peringatan Hari Pos Sedunia (Hari Surat Menyurat Internasional), untuk mengingatkan kita, bahwa pelayanan pos juga membantu - berperan dalam hal memajukan ekonomi - sosial sebuah negara (dunia).
Sahabat, kita hari ini (9 Oktober) memeringati Hari Pos Sedunia yang ke-138. Di beberapa negara, peringatan itu biasanya ditandai dengan mencetak prangko khusus, terbatas, sebagai prangko peringatan Hari Pos Sedunia. Ada juga kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar prangko (filateli), untuk berkumpul bersama berbagi prangko, sharing dalam hal surat - menyurat.
Di jaman yang serba kilat ber-SMS, ber-Email seperti sekarang ini; masih adakah orang yang berkirim surat melalui pos? Masih ada, setidaknya saya. Dalam hal-hal yang sangat khusus, saya masih berkirim surat. Kelebihan surat pos adalah, ia bisa disimpan - didokumentasikan secara aktual, lengkap dengan tulisan si pengirimnya.
Anda sudah menulis surat hari ini?
-----------------------------------------------
Sumber: Universal Postal Union, Harian Suara Merdeka, Wikipedia.