Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tugas Dinas, dari Kantor...

13 Februari 2010   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:57 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hari Kamis.
Seorang pegawai negeri sipil. Jam 10.20 ia sudah berada di lantai I, pusat perbelanjaan di kotaku.

"Bu, .... jam segini kog sudah di sini". (Maksudku di pusat belanjaan, kog tidak sore atau malam)
"I...ya...ya Mas, eh...Pak", ibu itu agak gagap menjawab, "ini tugas dinas, dari kantor".

Batinku...ada tugas kantor di pusat belanjaan. Tugas belanja apa ya?

"Wah, selamat berbelanja Bu".
"Terimakasih, Mas".

Aku pergi ke lantai II, untuk mencari beberapa buku referensi.

Jam 11.51 menit aku keluar dari pusat perbelanjaan tersebut. Aku kaget, karena di pintu keluar pusat belanjaan itu ada Corps Polisi Militer, Polisi dan Polisi Pamong Praja (Pol PP), serta beberapa orang berbaju dinas rapi sekali. Rupanya ada "kerja gabungan/operasi gabungan antar instansi".

"Lho...Pak, ibu itu tadi bertemu saya di dalam sana. Bukankah ia belanja dinas? Kenapa sekarang dinaikkan ke truk Pol PP, dan sepertinya ketakutan - malu?"

"Dik, kalau tugas kedinasan, pasti ibu itu membawa surat tugas. Ibu itu tak dapat menunjukkan surat tugasnya. Lagi pula, kami sudah menelpon ke kantornya, ibu itu memang membolos kerja, begitulah kata atasannya. Lain dari itu, coba adik bayangkan, kantor mana sih yang membutuhkan bawang merah sekilo, cabai merah 1/4 kilogram, gula 3 kilogram....".

Mendengar perkataan Bapak tersebut, aku sungguh tak tahu harus berpikir apa lagi. Kupandangi ibu di dalam truk Pol PP itu, ia cuma tertunduk malu.

Ah, pelajaran berharga tentang kedisiplinan. Batinku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun