Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Puasa, Menstruasi?

25 Juli 2012   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Marilah kita menyuarakan yang lebih bermutu" (Publius Vergilius Maro, penyair Romawi, 70 Seb. Mas)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lelaki dan Menstruasi

Kuthaku, panggonan parkir, ing  salah sawijining kantor bank pemerintah.  Selasa, 25 Juli 2012,  jam 7.25 esuk.
(Di kotaku, tempat parkir di salah satu bank pemerintah, Selasa, 25 Juli 2012, jam 7.25 pagi).

Greng..., mesin ndak pateni. Aku markirke "jaran wesi" tungganganku. Saka kadohan ndak sawang ana bapak, umur 50-an tahun. Bapak iku mau lagi klepas...pus...klepas...pus, ngrokok sinambi ngopi.
(Kumatikan mesin sepeda motor, "kuda besi" tungganganku. Dari jauh kulihat seorang bapak. Ia sedang merokok [kelihatan nikmat], sambil minum kopi).

"Lah, mboten siam to Pak?" pitakonku.
("Tidak puasa Pak?" tanyaku).

"Wah mboten pak Prima. Kula nembe 'menstruasi - datang bulan'. Mila kula mboten pasa...."
("Tidak puasa pak Prima, saya sedang 'menstruasi - datang bulan', maka saya tidak puasa").

Jeger....! Sirahku mak prepet krungu bapak iku ngendika "menstruasi"
(Terkejut, agak cenat-cenut kepalaku mendengar bapak itu mengatakan bahwa dia sedang "menstruasi").

Duh, manungsa - manungsa.  Nek ora pasa - ya ora pasa, iku tanggung jawab pribadi. Ning mbok ora sah diketok-ketokke, malah nganggo alasan sing ora klebu nalar, sanadyan mung guyon. Coba bayangke, ngendi ana wong lanang "menstruasi"? Menstruasi iku babakaning urip wanita.
(Oh, manusia. Tidak puasa...ya tidak puasa, itu tanggung jawab pribadi.  Namun, kalaupun tidak puasa, tak usah dipamerkan. Sudah tidak puasa, eh... malah menggunakan alasan yang tidak masuk akal, sekalipun bercanda. Adakah lelaki yang menstruasi? Kasihan si 'Mens'.

Menguji  hidup agar lebih tulus

Dimanapun manusia dapat membuat seribu satu alasan. Manusia dapat membuat alasan untuk membenarkan diri, membenarkan dengan tipa-tipu atas  kekeliruan yang telah  dibuatnya. Antara pembenaran diri dan sungguh-sungguh benar, kadang amat tipis bedanya. Antara pembenaran diri dan sungguh-sungguh benar, disitulah kelurusan hidup manusia diuji bak emas yang tersepuh dalam api. Apakah susah dan sulit "penyepuhan" itu ? Saya pikir tidak.

Penyepuhan itu (memurifikasi dalam masa puasa), tidaklah sulit, karena ssemua tergantung dari ketulusan hidup. Niat yang tulus biasanya juga akan diberi kemudahan dalam menjalankannya. Andaikan agak sulit dalam menjalankannya, biasanya hal itu karena masih ada "hal lain" yang perlu dibereskan; misalnya korelasi dengan sesama yang hanya sekedar basa-basi, susah memaafkan orang lain....dst.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun