Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Salah Ucap: PEPEK Wong Plembang"

23 November 2011   04:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 5402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Igun (sebut saja begitu),  pemuda rantau. Ia baru datang dari Kendal, Jawa Tengah.

"Pak Prima, aku wis nyicip pepeke wong Plembang. Jebule pepek iku enak tenan ya....". (Pak Prima, saya sudah mencicipi pepek orang Palembang. Rasanya, pepek itu enak nian). Keras, lantang dan yakin, seolah mau mewartakan kehebatannya, Igun bercerita.

"Ig...." kataku, "ngucapke sing bener: pempek, dudu pepek. Pempek iku panganan khas wong Palembang. Pepek iku jeneng peranganing kawanitan."  (Ig, pengucapan yang benar adalah Pempek, bukan pepek.  Pempek itu makanan khas Palembang, sementara pepek itu nama untuk kemaluan wanita). Aku mencoba menjelaskan.

Wajah Igun pucat pasi, malu.

"Serius, Ig".  Aku meyakinkan.

"Oalah, pantes...pantes. Neng warung kana mau, akeh wong pada ndeleng, semu mentheleng karo aku". (Oalah, pantas...pantas, ketika aku berada di warung itu, banyak orang melotot, agak marah padaku).

"Mula ta mula, Ig. Nek nggak ngerti jluntrunge ya...takon.  Nek wis ngucap, sora, kleru maneh....lah isin to?" (Makanya, kalau tidak tahu duduk persoalannya, silakan tanya. Sudah salah ucap, keras, keliru lagi....malu 'kan?)

Igun diam saja.  Mungkin ia sangat terpukul.

"Wis, ngaso. Sesuk nyambut gawe maneh...." (Istirahatlah, besok kerja lagi).

_______________________________________________
Satu huruf, 'm'  itu sangat berarti membedakan makna-arti.
Bertanyalah, jika tidak tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun