Terik menyengat raga renta,
kayuh becak mendering rayu,
dua wanita duduk mengangkang,
bak tuna susila belum laku.
Keringat menetes menerabas deras,
jatuh di atas atap becak.
Dua wanita mendongak lagak,
"Kayuhlah cepat, mengapa lambat."
Senyum merias sang renta,
kaki keriput menginjak pedal,
pegal, memar, lengkaplah sudah,
mengisi separuh bulan puasa.
O, wanita bersumbu tawa,
andaikan nafasmu dekat renta,
tak hinakah kau berbentak,
melihat renta bertanggung nyawa?
---------------------------------------------------------------
Melintas becak sarat beban! 13.30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H