Sekelompok nyamuk,
"Nguing....nguing....nguing....". Terdengar terbang dekat telingaku. Ah, nyamuk....engkau nyamuk sesat ya? Nyamuk yang tak mengerti aturan pe-nyamuk-an? Nyamuk yang tak mengerti buku - baca - terbang -  pe-nyamuk-an. Lalu nyamuk itu cuma tersenyum, "Engkau mengertiku karena matamu terbuka, melihat; dan telingamu mendengar. Tapi engkau lupa, masih ada Cahaya. Cahaya itulah yang memungkinkan matamu melihat dan penglihatanmu diperjelas dengan pendengaranmu... Andaikan gelap, kau takkan pernah tahu nguing-nguing bunyi apa.... Pongah kau mengatakan aku sesat !!!!!!!!!!!!!!!!" Nyamuk itu pergi, tapi juga ada yang sudah terbantai mati oleh tanganku. Cahaya itu menerima kematian nyamuk (yang dipikir sesat), dengan mengeringkan seluruh tubuhnya. ------------------------------------------ *) gambar dari Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H