Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Mak, Aku Haus"

19 April 2012   22:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:24 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika ku kata:

"Mak, aku haus...."

kala itu juga,
engkau buka kancing bajumu,
engkau singkap kutangmu.
Susu yang menggelayut,
menyembul luhur:

"Ini anakku, minumlah susu mamakmu". Katamu.

Mak,
Kesediaan hatimu,
tak terkata.
Ketulusan cintamu, tak mengharap jasa.
Seperti susumu sejuk berberkat hidup.

Ketika kukata:

"Mak, aku haus...."

Nadi hidupmu terbagi sudah,
kau dan aku,
alam dan karya,
antara cita, cerita dan cinta.

Mak, aku  haus:  cuma tiga kata.
engkau balas beribu karya nyata,
tak nilai dengan aksara.

Ah, duniaku?
kapankah kau bersikap meng-ibu,
berderap dalam cinta,
bergerak dalam asa....

"Mak, aku memang haus; kini dan di sini!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun