Ketika ku kata:
"Mak, aku haus...."
kala itu juga,
engkau buka kancing bajumu,
engkau singkap kutangmu.
Susu yang menggelayut,
menyembul luhur:
"Ini anakku, minumlah susu mamakmu". Katamu.
Mak,
Kesediaan hatimu,
tak terkata.
Ketulusan cintamu, tak mengharap jasa.
Seperti susumu sejuk berberkat hidup.
Ketika kukata:
"Mak, aku haus...."
Nadi hidupmu terbagi sudah,
kau dan aku,
alam dan karya,
antara cita, cerita dan cinta.
Mak, aku haus: cuma tiga kata.
engkau balas beribu karya nyata,
tak nilai dengan aksara.
Ah, duniaku?
kapankah kau bersikap meng-ibu,
berderap dalam cinta,
bergerak dalam asa....
"Mak, aku memang haus; kini dan di sini!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!