Kupikir aku ini laki-laki yang tidak laku. Wajahku tidak cakep, apalagi ganteng. Ternyata, ada juga orang yang berkenan melukis wajahku, ketika aku nongkrong di Malioboro. Katanya wajahku, wajahku natural. Wajah alami tak berminyak, tak berjerawat... lus mulus. Aku dibayar ketika dilukis, laku.
Kupikir aku ini pria tak laku, aku tak berpendidikan. Cuma sekolah ala kadarnya. Nah, beberapa waktu yang lalu, ada seorang gadis yang tulus mencintaiku. Ia katakan aku mencintaimu, karena dirimu, bukan pendidikanmu. Subhanallah.... aku selalu tersenyum jika memandang istriku. Mulia.
LAKU dan TIDAK LAKU, adalah kata jual beli. Ya, aku kadang menjual diri. Bayangkanlah. Berapa kali dalam sehari kita "menjual" diri? Atau "menjual" orang lain?
_________________________________________________
*) Kadang kita terlalu khawatir, bahkan ragu-ragu, dengan apa yang telah kita miliki. Allah melengkapi kita pada waktu-Nya. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H