Kursi itu empuk, dingin dan nyaman; jika orang yang mendudukinya berhati mulia. Orang yang duduk tahu, sadar dan selalu mau bersimpuh dihadapan yang mahakuasa.
Kursi itu panas, jika yang menduduki berhati serakah. Mencapainya tak tepuji. Menyikut yang mendekati maut, menginjak yang sekarat, menertawakan yang tertawan.
Kursi itu murah, jika yang duduk itu sadar. Sadar bahwa kursi adalah pemberian, sarana untuk amanah. Kursi sarana untuk dapat mendengarkan yang tak terdengar, memperhatikan yang tak berhati. Kursi itu murah, bahkan gratis....karena ia hasil kepercayaan.
Kursi itu berkat, jika yang duduk disitu tahu mengabdi dan melayani. Tahu mengabdi dan melayani orang lain, bukan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H