Ku hanya terpana,
duniaku yang sibuk berhiruk pikuk,
bertarian indah memesona....kini,
senyap tiada bekas tercatat.
Entah mengapa sepi tiada bahana,
sepi tiada bahasa,.
sepi tiada kata,
apalagi doa!
Ataukah semuanya belum,
belum ramai (lagi),
belum ramah (lagi),
atau belum bertemu kubur?
Ah, duniaku terlewat,
baru sehari terasa penat,
seperti duduk dalam bebat,
butuh bangkit nan tersengat.
La, kok sepi merasuk kalbu?
Duniaku tak terbatas kata,
yang hanya bisa memuja,
tanpa serunai BARU!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!