Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kerbauku ...Tuli

7 September 2010   19:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bejo, itulah nama kerbauku. Kulitnya hitam mengkilat, tanduk menapang, dan tatapan matanya nanar, mengurai makna. Akhir-akhir ini tingkah Bejo agak aneh. Selain "ngah-ngoh, nggak ngeh" tapi juga "pah-poh nggak plus".

Suatu pagi, ia kucucuk hidungnya kutuntun kesawah. Maksudnya jelas....merumput dibekas tanaman padi yang telah dipanen. Enak ya, dituntun dicarikan makan.

"Jo....Bejo.... makan disini saja. Jangan kemana-mana". Ia kuikat dibatang di pematang. Kerbau itu kutinggal mencangkul. Sekian menit kemudian...

"Bejo....Jo...., jangan kesitu. Itu parit dalam. Kau tak bisa naik". Masih saja Bejo tak menoleh. Takut kalau kerbauku tak bisa naik parit aku berlari. Kuambil galah.

"Hus...hus...jangan kesitu". Mulutku nerocos. Tak juga digubris. Akhirnya......

"Praaaaaaak".  Galah sepanjang satu setengah meter menebok pantat si Bejo. Terkejut. Ia lari menjauh dari parit.  Ketika kupanggil beberapa kali, Bejo kerbauku juga tak menoleh, aku baru tersadar. Ia tuli alias budheg. Bau ....kerbau .... kebo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun