Kutahu ia sudah terlambat ketika ikut perayaan ibadat. Nafas ngos-ngosan seperti kuda beban.
Duduk di belakang, gradak - gruduk main sodok. Kutahu orang lain yang ada di sebelahnya pasti terganggu. Nyantai saja, setelah itu, mata memandang tak tahu kemana arahnya,....masyaallah....
Tiga perempat acara ibadat hampir selesai. Ia sudah gelisah. Wus....hampir nyandung kakiku, nyelinap, pulang cepat.
O-la-la ....datang terlambat, ibadat ingin cepat-cepat, pulang ke rumah tidak membawa berkat......kiamat-kiamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H