Kupikir dan kubatinkan diheningnya malam, apa sih sebenarnya fungsi telinga? Kupilah-pilah, rupanya fungsi telinga itu ada tiga. Nah, apa itu? Ini dia.
Pertama, menurutku fungsi telinga itu untuk hiasan kepala. Lho....
Disebut hiasan kepala, supaya KE-PA-LA dapat dibedakan denga KE-LA-PA. Anda tahu kelapa 'kan? Kelapa tak ada telinganya. Nah supaya beda....supaya beda.
Kedua, fungsi telinga untuk menyantelkan kacamata. Fungsi yang kedua ini masih jauh lebih baik hanya sekedar 'hiasan semata'. Masih jauh lebih dari fungsi yang pertama. Ia sudah berdaya guna. Jadilah.
Ketiga, fungsi telinga untuk mendengarkan. Bagi manusia yang bermartabat, mestinya fungsi tellinga tak hanya untuk mendengar saja, tetapi juga untuk mendengarkan. Kukatakan bermartabat, karena nuansa atau, muatan kata mendengar dengan mendengarkan lebih berbobot mendengarkan. Mendengarkan melibatkan ketajaman budi, kedalaman nurani. Mendengarkan yang penuh juga melibatkan indra yang lain, seperti indra penglihat, peraba, dan indra penciuman.
Anda setuju?
(Dunia menjadi indah ketika kita mau mendengarkan yang lain......
pojok kampus, Minggu, 7 Maret 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H