Si kulit bulat mulai menggeliat,
menggeser nafsu mengalahkan kawan,
terpuruk sudah harapan berjaya,
dalam laga anjangsana di tanah liat.
Antara lelah usaha membatin,
menggugat citra manusia muda,
dalam gerak penuh prihatin,
akan cinta tanah air merdeka.
Kibaran merah putih serasa lunglai,
bak bola yang mulai memudar,
para pemain tercerai berai,
menjaga gawang terus "terbongkar".
Ah, si manis - kulit bulat,
engkau saksi  negeriku berpacu,
menata hidup tak hanya tekat,
membenahi manusia tak lugu.
Bola bulat, delapan - satu - tiga - lagi - pas,
pas dengan angka sebelas,
satu bola - satu pemain: impas,
hingga akhirnya aku kehilangan nafas!
---------------------------------------------------
Majulah sepakbolaku....
[eh, pemain bola itu sudah terima gaji belum ya?]
cuma tanya, kok!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI